MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur minta masyarakat waspada terhadap gerakan komunis. Menurut dia, gerakan komunis akan selalu memanfaatkan peluang, termasuk pandemik Covid-19 yang melanda negeri kita. Sebab, ideologi tak mati begitu saja, meski wadah formalnya, organisasi PKI, sudah dibubarkan dan dilarang.
Hal itu disampaikan Kiai Asep Saifuddin Chalim, M.Ag., saat memberikan taushiah dalam Munajat kepada Allah SWT untuk memutus mata rantai virus corona di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (9/7/2020) malam.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Dalam acara munajat itu hadir para kiai, di samping pejabat. Tampak antara lain Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur Drs. KH. Muhammad Roziqi, Ketua PCNU Mojokerto KH. Abdul Adhim Alwi, Ketua PCNU Probolinggo KH Jamaluddin, Plt. Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Mojokerto H Ahmad Baidowi, Ketua PCNU Lamongan Dr. H. Supandi Awaludin, dan para kiai yang lain.
Munajat itu berupa ritual salat malam 12 rakaat dengan 6 kali salam. Kemudian disempurnakan salat witir tiga rakaat dengan dua kali salam. Usai salat malam para kiai yang dipimping Kiai Asep Saifuddin Chalim melakukan istighatsah dan doa bersama.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Dalam acara itu Kiai Asep sempat menyinggung kasus 7 santri Pondok Modern Gontor yang terjangkit virus corona. Ia berharap semua para pimpinan pondok pesantren waspada dan hati-hati agar kasus ini tak terjadi di pondok pesantren yang lain.
Kiai Asep juga minta waspada terhadap kelompok-kelompok tertentu yang memanfaatkan kasus santri Gontor ini untuk memojokkan pondok pesantren. Sebab, menurut Kiai Asep, mulai muncul pemberitaan media Jakarta yang cenderung memframing kasus santri Gontor itu sebagai klaster baru.
“Kita harus waspada,” tegas kiai milyarder tapi dermawan itu.
Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Ia juga mengingatkan masyarakat agar terus memantau gerakan para elit partai politik dan anggota DPR RI dalam kasus RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Menurut dia, jika mereka berinisiatif memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila yang kemudian jadi Gotong Royong serta Ketuhanan yang berkebudayaan, semua umat Islam harus menolak.
“Sudahlah pembahasan itu dihentikan,” kata Kiai Asep. Ia menyayangkan para elit partai cenderung menerima, termasuk partai Islam. “Hanya Partai Demokrat yang menolak. Partai lain termasuk partai-partai Islam menerima. PKS juga menerima dengan catatan,” tegas Kiai Asep sembari minta agar TNI dan Polri – terutama Angkatan Darat – harus terus mengawal gerakan-gerakan para elit partai yang ingin mengutak-atik Pancasila.
Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi
Kiai Asep selama ini memang sangat peduli terhadap kasus RUU HIP. “Karena kalau mengubah Pancasilan berhadapan dengan NU,” kata Kiai Asep.
Ia –sekali lagi – minta agar para elit partai segera berhenti melakukan manuver politik yang cenderung memecah belah bangsa yaitu mengutak-atik Pancasila. Menurut dia, seharusnya semua para elit politik – terurama para pimpinan partai – peduli pada kasus Covid-19, terutama terhadap derita rakyat akibat virus corona sangat nyata. Apalagi, kata dia, sekitar 4 juta penduduk kena PHK dan nganggur. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News