Pilkada Jember, Pemakzulan Faida Bisa Memicu Simpati Publik

Pilkada Jember, Pemakzulan Faida Bisa Memicu Simpati Publik Baihaki Siraj, Direktur Eksekutif ARC Indonesia. foto: istimewa.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perseteruan antara DPRD Jember dengan Faida mencapai titik klimaks. Bupati perempuan pertama di Jember itu pun dimakzulkan DPRD Jember melalui rapat paripurna yang digelar pada Rabu (22/7/2020) malam. Kini pemakzulan Faida itu akan diuji oleh Mahkamah Agung.

Menanggapi kejadian tersebut, Direktur Eksekutif Akurate Research & Consulting Indonesia (ARC Indonesia), Baihaki Siraj, menjelaskan bahwa pemakzulan terhadap Bupati Faida, merupakan kejadian yang pertama terjadi di Provinsi Jawa Timur.

Baca Juga: Punya Akses ke Pusat, Demokrat Optimis Gus Fawait Bisa Majukan Jember

"Soal ini apakah nanti secara hukum akan dikabulkan oleh MA atau tidak, kita lihat saja nanti proses dan keputusannya seperti apa, kita tidak boleh berandai-andai," jelas Baihaki, Jumat (24/7).

Hanya saja, secara politik, karena Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten yang akan menggelar Pilkada pada tahun 2020, ini tentu sangat berpengaruh. Menurut Baihaki, bila tim dari pasangan calon Faida-Vian mampu mengelola opini dari peristiwa ini kepada masyarakat bahwa mereka didzolimi dari proses tersebut, hal itu bisa memicu simpati publik. Sekadar diketahui, saat ini Faida-Vian sudah dinyatakan lolos oleh KPU Jember sebagai pasangan calon dari Independen

"Tentu itu malah bisa membuat masyarakat semakin simpati pada Faida. Ini tentu ada imbasnya saat pilkada nanti," ujar Baihaki.

Baca Juga: Pilkada Jember, Gus Fawait Terima Surat Tugas dari Golkar

Apalagi, lanjutnya, mereka juga mampu menarasikan bahwa apa yang dilakukan oleh DPRD Jember sebelum proses pemakzulan merupakan gerakan politik dalam rangka menggembosi kekuatan Faida. Tentu secara psikologis masyarakat akan berpihak kepada Faida karena Faida dikeroyok oleh Gabe ngan partai politik yang ada di parlemen.

"Sejalan dengan survei yang kami lakukan, meski Faida sudah sering disudutkan oleh DPRD misalnya, tapi popularitas dan elektabiltasnya tetap lebih unggul dari yang lain," bebernya.

Sebaliknya, kata Baihaki, calon kompetitor Faida di pilkada bisa menjadikan pemakzulan sebagai momentum untuk mensolidkan kekuatan partai. Partai-partai bisa bersatu melawan Faida dalam Pilkada Jember. Maka itu bisa menjadi kekuatan baru bagi partai Politik untuk bersatu dan bersama-sama dalam pilkada melawan Faida.

Baca Juga: PPP Tugaskan Gus Fawait Jadi Calon Bupati Jember

"Saya kira bagi DPRD Jember sebagai representasi partai politik di parlemen, ini persoalan serius. Para anggota dewan ini juga representasi rakyat karena mereka dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilu. Ini sudah persoalan marwah DPRD, marwah partai juga," pungkas Baihaki. (mdr/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO