Oleh: M. Syuhud Almanfaluty
Pilkada serentak 9 Desember 2020 digelar bersamaan di 270 daerah se-Indonesia. Dengan rincian, 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Dari 224 kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Gresik. Hingga saat ini bisa dipastikan bakal ada 2 kontestan yang bakal maju memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2021-2026.
Mereka adalah pasangan Moh. Qosim dan Asluchul Alif. Pasangan dengan akronim, "QA" ini dipastikan diusung 2 partai politik besar pemenang pertama dan kedua Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 di Kabupaten Gresik.
Yakni, PKB dengan 13 kursi, dan Gerindra dengan 8 kursi di DPRD Gresik. Sehingga, total 21 kursi.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
Kemudian, pasangan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah. Pasangan dengan akronim "Niat" ini diusung 6 parpol.
Yakni, Golkar dengan 8 kursi, PDIP 6 kursi, Nasdem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, serta PAN dan PPP masing-masing 3 kursi. Total 29 kursi.
Pasangan QA maupun Niat, harus bisa merebut hati mayoritas pemilih di 356 desa dan kelurahan dari 18 kecamatan untuk bisa memenangi Pilbup Gresik. Dari data awal KPU Gresik, bahwa hak pilih dalam Pilkada Gresik 9 Desember 2020, kisaran 940 ribu pemilih.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Lantas apakah pemilih sebanyak itu bisa datang semua ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari coblosan 9 Desember? Jawabnya? Bisa iya dan tidak. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi.
Di antaranya, bagaimana paslon bisa meyakinkan pendukungnya untuk hadir ke TPS, dan bagaimana KPU selaku penyelenggara bisa menggelorakan semangat agar pemilih datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya.
Berkaca dari pesta demokrasi sebelumnya, baik Pilpres, Pilbup, maupun Pilkada Gresik, angka kehadiran pemilih hingga 80 persen dari hak pilih saat coblosan, sangat berat. Rata-rata, partisipasi pemilih akan berada di kisaran angka 70-80 persen.
Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Taruhlah, penulis mengambil sampling kehadiaran pemilih nanti 70 persen atau kisaran kurang dari 700 ribu. Maka, pasangan QA dan Niat untuk bisa memenangkan pertarungan di Pilkada Gresik 2020, minimal harus meraih 400 ribu suara pemilih sah.
Sebab, bisa dipastikan dari 700 ribu pemilih akan banyak suara yang tak sah. Nah, sekarang bagaimana pasangan QA maupun Niat bisa meraih simpati pemilih di 356 desa se-Kabupaten Gresik?
Semua bergantung pada kekuatan mereka mengambil simpati masyarakat pemilih di 356 desa dan kelurahan. Baik kekuatan mapping dukungan massa pemilih, tim pemenangan yang direkrut, dan juga tak kalah penting kekuatan finansial (uang).
Baca Juga: Gus Yani-Bu Min Dilantik 17 Februari di Grahadi
Dengan begitu, takaran untuk memenangkan Pilkada gampang. Yakni, bagaimana mereka bisa meraih kemenangan di masing-masing desa dan kelurahan.
Lalu siapa di antara pasangan QA dan Niat yang bisa membuktikan kekuatannya untuk memenangi perebutan suara pemilih di 356 desa dan kelurahan pada coblosan Pilkada 9 Desember 2020? Wallahua'lam bisshawab!
(Penulis adalah Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG), Wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com yang bertugas di Gresik).
Baca Juga: Besok, Sekwan Gresik Diundang Gubernur Tentukan Jadwal Pelantikan Bupati Terpilih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News