LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Penjamasan benda pusaka menjadi bagian dalam tradisi sakral yang kerap dilakukan di bulan Suro atau Muharam.
Tradisi itu hingga kini masih dilakukan oleh Paguyuban Murti Tomo Waskito Tunggal yang berpusat di Desa Jatidrojog, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Sabtu (23/8/2020) malam hingga hari ini. Acara bersamaan dengan peringatan Tahun Jimakir 1954 Jawa.
Baca Juga: Semarak Karnaval di Lamongan, Unjuk Gigi Keragaman Budaya dari Kota Soto
Handoko, salah satu anggota paguyuban tersebut mengungkapkan bahwa jamasan benda pusaka berupa keris bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
"Selain melakukan jamasan atau bahasa umumnya pencucian benda pusaka ini juga mengingatkan kita bahwa warisan leluhur kita ini luar biasa," ungkapnya.
Sebelum melakukan jamasan, para anggota paguyuban itu melakukan doa bersama, potong tumpeng sebagai perayaan bulan Suro. Ia juga menjelaskan, bahan-bahan yang digunakan sebagai jamasan dari bahan alam.
Baca Juga: Peringati Tahun Baru Islam, Lesbumi NU Sidoarjo Gelar Ngaji Budaya
"Bahan yang digunakan untuk jamasan benda-benda pusaka itu ada warangan, air kelapa, air mengkudu, air kembang setaman dan air jeruk," jelas Handoko.
Ia juga mengingatkan supaya tidak melihat peringatan bulan Suro dan jamasan sebagai hal magis, mistis, dan tidak logis. Tetapi ia berharap semua masyarakat bisa melihatnya dari segi budaya.
"Bulan Suro kan diistemawakan bagi orang Jawa, sedangkan dalam Islam itu Muharam, jadi penyebaran Islam di Tanah Jawa tidak lepas dari budaya-budaya Jawa. Saya berharap budaya ini bisa terus dilestarikan oleh kaum muda," harapnya.
Baca Juga: Malam 1 Suro, Polres Gresik Terjunkan Ratusan Personel untuk Jaga Kamtibmas
Sementara Ketua Paguyuban Murti Tomo Waskito Tunggal, Sriaji menuturkan, sebenarnya pada peringatan 1 Suro tidak hanya jamasan. Tetapi banyak kegiatan seni lainnya. Salah satunya wayang semalam suntuk.
"Karena ada Corona dan harus mematuhi aturan protokoler kesehatan, kita hanya melakukan jamasan dan arakan saja," tutur. (lmg1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News