KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Upacara tradisional atau ritual 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo dan di Sendang Tirto Kamandanu, Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri tidak digelar untuk umum pada tahun 2021 ini karena masih pandemi.
Ditiadakannya ritual 1 Suro untuk umum terlihat dari sejumlah spanduk yang terpasang di lokasi tersebut dan pengumuman dari juru kunci sejak beberapa hari lalu. Meski begitu, upacara secara terbatas tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Juru Kunci Sendang Tirto Kamandanu, Mbah Gino membenarkan jika ritual 1 Suro ditiadakan untuk umum karena pandemi. Meski Upacara 1 Suro ditiadakan untuk umum, Mbah Gino menyampaikan bahwa upacara kecil dan terbatas masih digelar di pelataran Sendang Tirto Kamandanu.
"Hanya melibatkan beberapa orang saja. Upacara adat yang biasanya dilaksanakan untuk umum memang ditiadakan selama pandemi ini," kata Mbah Gino di area Sendang Tirto Kamandanu, Selasa (10/8/2021).
Seperti diketahui, di Kabupaten Kediri terdapat sebuah wisata edukasi sekaligus wisata budaya yaitu Petilasan Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo dan Sendang Tirta Kamandanu. Diyakini, sebelum Prabu Joyoboyo melakukan parama mokhsa (kembali menghadap Tuhan beserta raganya), sang prabu datang ke Sendang Tirto Kamandanu untuk ritual melukad (mandi dan bersuci).
Baca Juga: Gereja Puhsarang Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Bidang Struktur Tingkat Nasional
Sendang adalah kolam alami, sedangkan Tirta Kamandanu memiliki makna sumber mata air yang memberikan kehidupan. Jadi sesuai namanya, Sendang Tirto Kamandanu ini merupakan kolam alami yang berisi sumber mata air yang memberi kegunaan atau kehidupan bagi makhluk hidup.
Mbah Gino menambahkan bahwa tempat ini sering dikunjungi oleh tokoh-tokoh di negeri ini, bahkan saat pemilu legislatif maupun pilkada, para caleg dan tokoh yang ingin maju juga banyak yang datang.
"Biasanya orang-orang yang akan maju jadi calon anggota DPR, kepala desa, sampai kepala daerah, datang ke sini untuk memanjatkan doa dan mandi di sendang ini," tutup Mbah Gino. (uji/zar)
Baca Juga: Pupuk Kecintaan Terhadap Budaya Lokal, Dinas Pendidikan Hadirkan Genibudjari Ke-9
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News