BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tradisi larung sesaji di pantai selatan Kabupaten Blitar tetap digelar meski masih diselimuti pandemi. Bedanya, tahun ini Pemerintah Kabupaten Blitar memutuskan jika prosesi larung sesaji yang dilaksanakan di Pantai Tambakrejo itu digelar tertutup.
Panitia juga mengemas tradisi larung sesaji secara lebih singkat. Beberapa prosesi dihilangkan, dan hanya akan ada prosesi inti saja. Selain itu, prosesi upacara larung sesaji ini juga tidak akan dilaksanakan di pinggir pantai seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun panitia menggesernya ke tempat pelelangan ikan (TPI).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Larung sesaji akan digelar Rabu, 11 Agustus. Namun digelar tertutup untuk umum. Hanya ada 20 orang yang akan melakukan prosesi inti. Kami juga tidak mengundang forkopimda," ujar Kepala Disparbudpora Blitar Suhendro Winarso, Selasa (10/8/2021).
Dia menambahkan, prosesi yang dihilangkan adalah kirab tumpeng dan pagelaran tari-tarian. Acara langsung ke intinya yaitu doa yang dipimpin sesepuh spiritual di sana dan larung sesaji.
"Jadi singkat, karena langsung ke acara inti," imbuhnya.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Selain itu, lanjut Hendro, lokasi prosesi akan ditutup pagar. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan masyarakat yang mendekat ke lokasi prosesi. Mereka yang terlibat langsung juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat seperti screening suhu tubuh dan tes rapid antigen.
"Kami berharap semua bisa memahami karena kondisi masih pandemi," pungkasnya. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News