Akhir Tahun 2020, ​Gubernur Khofifah Target Peningkatan Pajak Daerah Naik 20,4 Persen

Akhir Tahun 2020, ​Gubernur Khofifah Target Peningkatan Pajak Daerah Naik 20,4 Persen Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Indar Parawansa optimistis penerimaan daerah mampu mengalami peningkatan meski dalam situasi pandemi Covid-19. Bahkan pada semester II tahun anggaran 2020, telah menetapkan kenaikan terget penerimaan sebesar 20,4 persen atau Rp 2,097 triliun.

Penyesuaian target penerimaan daerah tersebut tertuang dalam rancangan Perubahan APBD tahun 2020 sebesar Rp 12,37 triliun dari target awal Rp 10,28 triliun. Gubernur yakin, kenaikan target ini akan dapat dicapai seiring dengan tingginya tingkat kepatuhan masyarakat Jatim dalam membayar . Di samping itu, berbagai program keringanan juga telah dikeluarkan untuk meringankan beban masyarakat di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.

"Sejak April lalu Pemprov sudah memberi keringanan pembayaran dengan pembebasan sanksi yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian diskon corona sampai dengan adanya pemutihan yang saat ini masih berjalan," tutur Gubernur , usai menyampaikan jawaban eksekutif atas raperda perubahan APBD tahun 2020 di gedung DPRD Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/9/2020).

Dengan berbagai pemberian stimulus tersebut, Bermotor (PKB) ditargetkan mengalami kenaikan sebesar Rp 1,3 triliun atau 30,23%. Sehingga target penerimaannya akan mencapai Rp 5,6 triliun. 

Sementara untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) naik sebesar Rp 450 miliar atau 21,43%, sehingga targetnya menjadi Rp 2,55 triliun. "Stimulus keringanan telah berhasil menggairahkan penerimaan di semester I. Maka di semester II ini, antusiasme masyarakat dalam membayar dengan memanfaatkan pemutihan diharapkan juga akan terus meningkat," ujar mantan Menteri Sosial RI tersebut.

Selain PKB dan BBNKB, rokok juga diprediksi naik sebesar Rp 350 miliar atau 18,42%, sehingga targetnya menjadi Rp 2,25 triliun. Sementara untuk Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (BBM) diproyeksikan tetap stabil di angka Rp 1,95 triliun. Hal itu didasarkan pada proyeksi recovery konsumsi kendaran bermotor di Semester II setelah turun cukup dalam hingga 33,01% pada Semester I Tahun 2020.

"Pada semester II ini komsumsi BBM juga akan mulai membaik setelah masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berkahir. Sehingga akan terjadi pergerakan kendaraan bermotor untuk mobilitas pribadi, umum maupun aktifitas ekonomi," ungkap .

Khusus untuk sektor air permukaan, pada rancangan P-APBD tahun ini disesuaikan sebesar minus Rp 3 Miliar atau minus 10%, sehingga targetnya menjadi Rp 27 miliar. Sedangkan penerimaan cukai rokok permintaan diperkirakan tetap, sehingga rokok dihitung dengan memperhatikan proprosi dan penerimaan yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan RI.

"Peningkatan penerimaan daerah ini akan menjadi energi yang luar biasa untuk percepatan pembangunan di Jatim. Kami akan tetap optimis bersama masyarakat Jatim yang semakin tinggi kesadarannya terhadap kewajiban membayar ," pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO