SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Eri Cahyadi mencatatkan prestasi yang membanggakan. Berdasarkan sekolah calon kepala daerah DPP PDI Perjuangan yang telah ditutup pada Selasa (15/9) malam, namanya masuk 5 besar terbaik.
Sekolah calon kepala daerah itu diikuti sebanyak 212 calon kepala daerah yang diusung PDIP se-Indonesia. Masing-masing mengikuti dua tes, yakni tes awal (pre-test) dan akhir (post test) selama mengikuti sekolah partai.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menjelaskan, untuk pre-test, peserta dengan nilai lima tertinggi adalah Cawabup Grobogan Bambang Pujianto, Cabup Seram Bagian Timur Fachri Husni Alkatiri, Cawawali Metro H. Fritz Ahmad Nusyir, Cawali Surabaya Eri Cahyadi, dan Cawabup Karo Budianto Surbakti.
Sementara untuk post test, lima tertinggi adalah Cabup Konawe Selatan Rusmin Abdul Gani, Cawabup Kutai Barat Edianto Arkan, Cabup Samosir Rapidin Simbolon, Cawawali Metro Fritz Ahmad Nuzir, dan Cawali Surabaya Eri Cahyadi.
Ditemui di sela pertemuan dengan warga di Surabaya, Kamis (17/9/2020), Eri bersyukur bisa meraih posisi lima besar tertinggi dari ratusan calon kepala daerah.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
”Saya tidak ada persiapan khusus, hanya fokus pada bagaimana pendalaman terhadap ideologi Pancasila dan program-program kerakyatan, best practices kebijakan yang bisa membuat warga sejahtera,” ujarnya.
Eri Cahyadi mengikuti sekolah partai calon kepala daerah secara virtual selama tiga hari sejak Minggu sampai Selasa (13-15/9/2020). Sekolah partai berlangsung dari pagi hingga jelang malam hari.
”Saat tes, kami menjawab tentang ideologi Pancasila, pemikiran Bung Karno, kebijakan kerakyatan, isu-isu global terkini, termasuk tantangan global economy di era pandemi Covid-19. Semuanya dielaborasikan, diramu, kemudian menancap di hati dan pikiran kita tentang bagaimana kepala daerah ke depan harus bekerja untuk warganya,” jelas mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tersebut.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Eri mengatakan, perpaduan antara materi ideologi dan best practices kebijakan prorakyat selama sekolah partai PDIP berperan membentuk hati dan kompetensi seorang pemimpin.
Hati untuk melahirkan kebijakan prorakyat, memegang teguh ideologi Pancasila, dan selalu mengayomi semua kalangan. Sementara kompetensi untuk memastikan pembangunan kota berjalan terencana, matang, tidak asal-asalan karena sang pemimpin memiliki kemampuan teknorasi teruji.
”Semuanya menjadi bekal bagi kami, saya dan Cak Armuji, untuk Surabaya ke depan. Dengan hati dan kompetensi, kita bergotong royong mewujudkan Surabaya kota berkelas dunia, namun tetap manusiawi, tetap nguwongke wong cilik dengan berbagai program kerakyatan,” pungkas Eri. (ian/rev)
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News