LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Hari kedua eskavasi, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur belum bisa menyimpulkan struktur asli bangunan Candi Patakan.
Eskavasi yang berlangsung sampai 10 hari ke depan itu, bakal mengungkap misteri dari Candi Patakan. Bangunan candi semula dikira wihara. Namun prediksi awal BPCB itu meleset.
Baca Juga: Mengulik Candi Tikus, Peninggalan Majapahit yang Kini Menjadi Tempat Wisata
Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho mengaku perlu melihat lagi seluruh struktur bangunan di wilayah Candi Patakan untuk mengetahui bangunan apa sebenarnya yang ada di situs Patakan. Karena bangunan candi utama yang terdiri dari tumpukan batu bata putih ini tidak sesuai dengan hipotesis awal.
"Yang tadinya kita duga ada ruang bilik di bagian dalam bangunan utama, tapi ternyata tidak ada pintu. Jadi bangunan ini sangat unik, apakah ini candi atau semacam altar," katanya, Selasa (22/9/2020).
Ia juga mengatakan, eskavasi hari kedua ini juga menemukan benda-benda kuno di sekitar candi. Mulai dari pasak batu untuk mengikat batu bata candi, hingga menemukan uang gepeng.
Baca Juga: DK4 Minta Pemkab Kediri Pulangkan Ratusan Benda Purbakala yang Tersebar di Indonesia
"Penemuan yang tertua ada porselen dari masa Dinasti Song dan Dinasti Yuan dari China," lanjutnya.
Dari temuan ini, lanjut Wicaksono, semakin meyakinkan bahwa situs Candi Patakan ini berkaitan erat dengan Prasasti Patakan yang disimpan di Museum Jakarta. Ia pun berharap, eskavasi ini segera dapat menampakkan bentuk utuh bangunan utama candi.
"Harapannya, eskavasi tahun ini kita bisa mengetahui dan menafsirkan fungsi dari bangunan situs Candi Patakan," katanya.
Baca Juga: Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, BPCB Jatim Temukan Pangkal Saluran Air
Situs Patakan merupakan kompleks bangunan yang memiliki luas 5.112 meter yang dibatasi oleh dinding keliling yang membentuk denah persegi empat dengan ukuran 72 meter x 71 meter.
Pada bagian Barat menyatu dengan dinding keliling terdapat sisa pondasi gapura pintu masuk dengan ukuran panjang delapan meter, dan lebar enam meter yang diduga merupakan satu-satunya akses penghubung antara halaman dalam dengan halaman luar kompleks Situs Patakan. (yog/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News