LAMONGAN, BANGSA ONLINE.com - Hari keenam lanjutan ekskavasi Candi Patakan, tim eskavasi mendapatkan temuan mengejutkan dari bangunan utama candi. Pasalnya, bangunan yang sebelumnya dikira sebuah wihara tersebut tidak sesuai dengan prediksi awal BPCB. Kali ini, tim menemukan sebuah lubang di area belakang bangunan utama candi.
Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, temuan ini unik. Sebab, sangat berbeda dari situs-situs yang pernah ia teliti sebelumnya.
Baca Juga: DK4 Minta Pemkab Kediri Pulangkan Ratusan Benda Purbakala yang Tersebar di Indonesia
"Lubang persegi ini berukuran 50 centimeter, dengan kedalaman 130 centimeter, berada di bagian belakang candi utama," kata dia, Sabtu (26/9/2020).
Wicaksono megatakan, hingga lubang ini ditemukan, pihaknya belum bisa menentukan fungsi dari lubang sumuran, dan tembus ke mana lubang tersebut.
"Kita masih meneliti fungsi dan sampai mana kedalaman lubang ini," lanjutnya.
Baca Juga: Ekskavasi Situs Sumberbeji Jombang, BPCB Jatim Temukan Pangkal Saluran Air
Wicaksono menambahkan, pihaknya sudah berhasil membuka bagian atas candi yang sebelumnya dikira gundukan tanah oleh warga setempat. Proses pembersihan ini semakin menampakkan bentuk utuh candi.
"Sudah berhasil dibuka secara perlahan, dan menampakan bangunan serupa stupa, di bagian atas ini ada dua bilik dan di antara bilik ini ada sebuah altar," tandasnya.
Seperti diketahui, Candi Patakan yang berada di Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng ditemukan pada tahun 2013 silam. Dan tahun ini masuk proses ekskavasi tahap empat.
Baca Juga: KKN Unisla Turut Kembangkan Taman Airlangga Pataan
Temuan awal, bangunan yang diperkirakan dari masa Airlangga tersebut merupakan bangunan rumah ibadah dengan stupa. Situs Patakan merupakan kompleks bangunan dengan luas 5.112 meter yang dibatasi oleh dinding keliling yang membentuk denah persegi empat dengan ukuran 72 meter x 71 meter. (yog/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News