BangsaOnline - Setelah dikutuk karena membangkang, tidak mau sujud kepada Adam A.S. dan mendapat jatah umur panjang hingga akhir zaman, Iblis bersumpah akan menjerumuskan semua anak Adam ke dalam nereka dengan segala cara. Secara terbuka Iblis mengumumkan dua tehnik penjerumusan yang amat canggih, yakni : Tazyin (la'uzayyinann lahum fi al-ardl) dan Ighwa' (wa la'ughwiyannahum ajma'in).
Tazyin: zayyana - yuzayyinu - tazyin, artinya menghiasi, serumpun dengan kata zinah (hiasan). Seperti wanita yang berhias diri agar tampil lebih menarik dengan make up dan dandanan yang menawan, itulah yazyin.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Gunung-Gunung Ikut Bertasbih
Sedangkan ighwa', aghwa yu'ghwi ighwa' berarti menjerumuskan, menyesatkan. Memberi petunjuk arah jalan yang salah, semestinya terus lurus, tapi dia menyuruh belok kiri, itulah ighwa'.
Sebut saja Iblis punya program menjerumuskan si Fulan dan Fulanah berzina, maka langkah pertama adalah tazyin. Syetan wanita bertugas mempengaruhi pandangan mata si Fulan menjadi terlihat serba cantik ketika memandangi si Fulanah.
Begitu matanya sudah bisa dipengaruhi, lalu fikirannya dihiasi dengan lamunan-lamunan yang menggairahkan, "andai bisa ketemuan, bisa berduaan dan seterusnya". Begitu halnya terhadap si Fulanah, syetan cowok bertindak seperti yang ditugaskan.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Nabi Daud Melahirkan Generasi Lebih Hebat, Bukan Memaksakan Jabatan
Pada fase Tazyin ini bisa berjalan lama bila orang yang digoda imannya sangat tangguh. Tapi Syetan sangat sabar, tidak pernah putus asa dan terus berusaha.
Tazyin tingkat akhir adalah suasana kondusif yang memungkinkan seseorang melakukan kemaksiatan secara berani atau aman. Secara berani, misalnya ketika seseorang sedang dalam kondisi mabok atau tertekan. Saat demikian, sangat rawan perzinaan terjadi. Makanya, agama melarang minuman keras. Saat aman, misalnya berduaan di tempat tertutup, di kamar hotel, makanya agama melarang laki dan perempuan bukan mahram berduaan. Karena yang ketiga adalah Syetan.
Terhadap keamanan, syetan ikut berperan aktif dan menjaga suasana agar aman sungguhan. Sebab Syetan punya kepentingan mengegolkan rencananya berjalan mulus. Kalau saja ketahuan orang lain dan bubar, maka kerugian besar bagi syetan, sebab untuk mengawali lagi sangat susah.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: 70 Persen Hakim Masuk Neraka
Nah, ketika keadaan kondusif dan aman, barulah syetan dengan segala kekuatannya mendorong-dorong si Fulan agar secepatnya melakukan perzinaan. Kerja akhir inilah yang disebut ighwa'.
Makanya, pada perbuatan maksiat pertama kali dilakukan, biasanya aman-aman saja, karena syetan ikut membantu mengamankan. Sedangkan maksiat kedua dan seterusnya, syetan tidak lagi kerja keras seperti pada penggodaan pertama, bahkan cenderung membuat perangkap agar terperangkap, lalu nama baik dia jatuh di depan masyarakat.
Ada dialog imajiner antara syetan dengan seorang sufi.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Sufi : You kok bisa menggoda temanku si Fulan, padahal dia sangat senior dalam suluk dan bermunajah. Tapi akhir-akhir ini dia nampak jarang bangun malam.
Syetan : Ya, bisa saja, dia kan manusia.
Sufi : caranya?.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Teori Shalahiyah dan Ashlahiyah pada Putusan MK Terkait Batas Usia
Syetan : Wah, mohon maaf Gan, itu rahasia kami.
Sufi : Atau ada tehnik khusus?.
Syetan : Tentu saja, bahkan itu merupakan hasil diskusi kami".
Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana
Mendengar kata-kata "hasil diskusi", sang Sufi terkejut dan penasaran
Sufi : Kok ada diskusi-diskusian segala, apa maksudnya?.
Syetan : Begini Gan, setiap ada hamba Allah yang tangguh dan susah digoda, kami berdiskusi dengan teman-teman yang lebih senior untuk mencari tehnik terampuh. Bila perlu, mengundang pakar segala.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Tentukan Hak Asuh, Nabi Sulaiman Hendak Potong Bayi Pakai Golok
Sufi : Oke, tolong beritahu aku, sekali ini saja, tehnik apa yang kamu pakai untuk menggoda temanku itu.
Syetan sangat keberatan membuka rahasinya, tapi karena terus didesak, maka dia meminta syarat agar sang sufi berjanji untuk tidak membocorkan dan sang sufi mengiyakan. Lalu syetan pun akhirnya menuturkan...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News