Jatim Terapkan “Ilmu Perubahan Perilaku” dari Inggris Raya untuk Adaptasi Kebiasaan Baru

Jatim Terapkan “Ilmu Perubahan Perilaku” dari Inggris Raya untuk Adaptasi Kebiasaan Baru Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat Dubes Kerajaan Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins saat launching Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku melalui Webinar Via Zoom Meeting, Kamis (1/10). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi kembali melakukan terobosan baru untuk menekan penyebaran . Kali ini Pemprov Jatim melakukan kerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris Raya. Kerja sama tersebut berupa Program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di yang di-launching melalui Webinar Via Zoom Meeting, Kamis (1/10).

Menanggapi gagasan kerja sama tersebut, Gubernur Indar Parawansa mengapresiasi Duta Besar Inggris Raya dan Nudgeplus yang memberikan pelatihan pada Tim Humas di Pemprov .

Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Inggris untuk kesekian kalinya memberikan support kepada Pemprov Jatim,” ujarnya.

Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim, format yang nanti akan dilakukan para expert dari Nudgeplus akan memudahkan Pemprov Jatim dalam melakukan inovasi dalam mengajak masyarakat patuh kepada protokol kesehatan. Intervensi yang dilakukan akan berbasiskan ilmu perubahan perilaku yang telah dikembangkan di Inggris Raya dan disesuaikan dengan kultur masyarakat di .

Penerapan protokol kesehatan yang diperkuat dari berbagai lini juga terbukti sangat efektif di . Dalam dua minggu terakhir operasi yustisi yang dikombinasikan dengan kampanye "Pakai Masker" yang dilakukan di berbagai kota dan kabupaten kini menjadikan menjadi provinsi besar di Jawa dengan Kasus Aktif terendah, yakni hanya 3.455 atau setara 7.84% per Jum'at (02/10). Harapannya, penerapan ilmu behavioural science dalam kampanye protokol kesehatan akan semakin menekan penyebaran di .

Baca Juga: Info BMKG Cuaca Hari ini Selasa 24 Desember: Suasana Natal Jatim Bakal Hujan Deras, Lalu Surabaya?

“Mudah-mudahan semuanya akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat untuk bisa segera beradaptasi pada kebiasaan baru. Mengingat sampai saat ini tidak ada yang tahu kapan penyebarannya,” harapnya.

Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak juga mengharapkan program pelatihan ini bisa semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap menjalankan protokol kesehatan .

“Kolaborasi lintas negara ini dapat membawa manfaat yang konkret. Di tengah Pandemi harus terus mencoba cara-cara untuk bisa menekan penyebaran . Pendekatan behavioural ini memang sedang kita butuhkan,” ujarnya.

Baca Juga: Pastikan Kecukupan Kebutuhan Susu, Pj. Gubernur Jatim Tinjau Peternakan Sapi Perah di Banyuwangi

Menurut dia, menerapkan protokol kesehatan tidak sederhana yang dijelaskan. Dalam hal ini menerapkan ini harus membangun kesadaran yang mendalam dari masyarakat, maupun pelaku usaha. Sebab kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan adalah harapan terbaik yang kita miliki untuk menahan penularan virus lebih lanjut.

“Karena itu pendekatan ini sebagaimana yang disampaikan Ibu Gubernur menjadi sangat penting. Harapannya, outcome dari behavioral insight munculkan kesadaran diri sendiri, sehingga bisa menjaga kesehatan antar sesama. Banyak pendekatan psikologi yang dipakai,” jelas panggilan akrab Wagub Jatim.

Lebih lanjut disampaikannya, program berbasis behavioural ini bisa mendorong adaptasi kebiasaan baru yang efektif. Nantinya bisa digaungkan ke seluruh Indonesia.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

“Yang paling penting adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Ada sense of belonging, ada sense of protecting each other. Pada saat kita mengingatkan, justru kita care. Ketika menggunakan masker, bukan berarti menyinggung, tetapi melindungi orang lain,” pungkasnya.

Sementara Dubes Kerajaan Inggris Raya Untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mennyamapaikan bahwa “The Nudge Unit” menjadi terkenal di Kerajaan Inggris Raya karena merancang kebijakan yang dapat mengubah perilaku melalui sebuah intervensi atau pesan sederhana.

"Saya senang bahwa pemerintah yang mengambil langkah progresif dengan menggandeng nudgeplus untuk melakukan hal yang serupa di sini. Saya juga senang untuk mendukung kerja sama antara Kerajaan Inggris Raya dan yang ditujukan untuk membantu mengatasi penyebaran di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

"Ini adalah masa-masa sulit dan berdiri bersama menghadapi tantangan adalah hal yang sangat berarti. Saya berterima kasih kepada Ibu (Gubernur) dan Bapak Emil (Wakil Gubernur) atas dukungan mereka. adalah teman lama Kerajaan Inggris Raya. Kami memiliki banyak kesamaan nilai dan bekerja keras bersama di berbagai bidang,” ujar Owen.

“Program yang kami luncurkan hari ini untuk membantu menempatkan rencana komunikasi terkait yang efektif dengan menggunakan metodologi penelitian ilmu perilaku. Pendekatan metode ini banyak digunakan oleh layanan publik di Inggris untuk menghasilkan beragam solusi yang efektif dan berbiaya rendah dalam meningkatkan kualitas pelayanan mereka,” jelasnya. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO