BOJONEGORO (BangsaOnline) – Sebanyak 20 jembatan di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang rusak kini mulai diperbaiki. Jembatan itu rusak lantaran diterjang banjir bandang yang terjadi pada tahun 2013.
Salah satu jembatan yang rusak parah yaitu jembatan Kali Karangan yang berada di dekat lokasi proyek jembatan layang (fly over) Blok Cepu, tepatnya di kawasan perbatasan Desa Ngraho dengan Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
Plengsengan jembatan Kali Karangan itu ambrol. Begitu pula beton penyangga jembatan yang berada di sisi timur dan barat juga rusak. Sementara, bangunan bendungan kecil yang dibangun di bawah jembatan terlihat sudah ambrol. Bendungan kecil itu semula dipakai oleh petani untuk menyimpan cadangan air yang dipakai untuk pengairan persawahan.
Namun, sejak areal persawahan di sekitar Desa Ngraho dan sekitarnya dibebaskan untuk proyek minyak dan gas bumi (migas) Blok Cepu, bendungan kecil di Kali Karangan itu terbengkalai.
Para pekerja tampak membangun plengsengan jembatan agar ambrolnya tidak semakin parah. Sebab, jembatan Kali Karangan ini berada di jalur utama Bojonegoro-Cepu. Setiap hari kendaraan yang melintas di jalur ini cukup padat mulai dari truk proyek migas, bus, angkutan umum, hingga sepeda motor.
Menurut Suhardi, pengawas proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur, jembatan yang rusak itu diperbaiki sebelum datangnya banjir pada musim hujan tahun ini.
"Ada 20 jembatan di sepanjang jalur Bojonegoro-Ngawi yang kondisinya rusak dan kini diperbaiki. Jembatan itu rusak karena diterjang banjir bandang atau terkena longsor," ujarnya, Rabu (28/1/2015).
Menurutnya, jembatan Kali Karangan rusak karena diterjang banjir bandang tahun 2013. Sementara jembatan lainnya yang rusak dan diperbaiki yakni jembatan Watu Jago di Kecamatan Margomulyo, jembatan Plumpung, jembatan Sambong, jembatan Kali Bedah, jembatan Gadung dan jembatan Kali Alit yang berada di wilayah Kecamatan Ngraho dan Padangan.
Jembatan yang rusak dan diperbaiki di sepanjang jalur Bojonegoro-Ngawi ini merupakan jembatan beton. Sementara itu, ratusan jembatan kayu yang menjadi penghubung antar desa dan kecamatan di wilayah Bojonegoro juga rawan ambruk saat dilanda banjir bandang.
Sementara itu, Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Bojonegoro, Chusaivi Ivan mengatakan, di seluruh Kabupaten Bojonegoro ada sekitar 900 titik jembatan baik di pedesaan maupun di perkotaan. Jembatan tersebut kondisinya banyak yang perlu perbaikan.
"Kalau jembatan di kota kondisinya bagus. Sedangkan jembatan di pedesaan kondisinya perlu diperbaiki," ujarnya.
Sebagai langkah taggap darurat, pihak DPU mengaku rutin melakukan kontrol dan pemantauan melalui UPT di beberapa kecamatan dan selanjutnya dilaporkan ke DPU di masing-masing bidang, termasuk bagian jembatan.
"Bagi daerah yang kondisinya rawan bencana, perlu perlindungan dengan memberikan pengamanan lebih," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News