NGAWI, BANGSAONLINE.com - Pada hari ini, Minggu (4/10/2020), BANGSAONLINE.com mendapatkan kesempatan untuk menengok kehidupan sehari-hari warga binaan wanita di Lapas Kelas IIB Ngawi. Ternyata, semenjak terjadi pandemi Covid-19, banyak aturan dan kebiasaan yang harus diterapkan pada warga binaan dalam lapas tersebut.
Salah satunya adalah tidak adanya waktu kunjungan fisik bagi warga binaan. Kini, kunjungan pun dialihkan dengan memakai video call melalui komputer, dan itu pun hanya 3 kompouter yang dapat dipergunakan untuk menghubungi pihak keluarga yang ada di rumah.
Baca Juga: Lapas Ngawi Gelar Tes Urine untuk Petugas dan WBP
"Memang semenjak pandemi Covid-19 kita tiadakan waktu kunjungan. Dari lapas menyediakan 3 buah komputer yang dapat dimanfaatkan, jadi memang harus antre untuk menggunakannya," jelas Ervans Bahrudhin Mulyanto, KPLP Lapas Ngawi saat ditemui BANGSAONLINE.com, Minggu (4/10/2020).
Lantas, bagaimana dengan kehidupan para warga binaan khususnya kaum hawa di dalam lapas tersebut selama pandemi? Ternyata setiap hari pada waktu tertentu mereka mengisi waktu dengan berbagai kegiatan. Salah satunya melakukan kegiatan merajut menggunakan benang nylon.
Devi Pujiastutik, Instruktur Kegiatan mengatakan bahwa dengan segala keterbatasan, kegiatan keterampilan ini memungkinkan para warga binaan dapat mengalihkan maupun mengisi waktu luang agar tidak terjadi kebosanan, dan dari keterampilan yang didapatkan tersebut diharapkan mereka dapat menjadikannya bekal sewaktu bebas dan kembali di masyarakat.
Baca Juga: Kalapas Ngawi Bersama Jajaran Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Dinas Kesehatan Setempat
"Saya sendiri dapat merajut secara autodidak, dari keterampilan ini kita mengajak untuk warga binaan mengisi waktu luang dengan berkarya yang bermanfaat," ujar Devi Pujiastutik, Petugas Lapas Ngawi.
"Memang untuk hasil produksi dari dalam Lapas belum sampai dipasarkan ke luar. Jadi hanya sebatas sebagai cendera mata maupun untuk acara pameran," tukasnya.
Sementara itu, dengan adanya kegiatan mengasah keterampilan yang salah satunya merajut tersebut, memang dirasakan sangat bermanfaat bagi para warga binaan di Lapas Kelas IIB Ngawi, seperti yang diungkapkan oleh Marko, warga binaan asal Sidoarjo.
Baca Juga: Kadivpas Kanwil Kemenkumham Jatim Sidak Kesigapan Petugas di 3 Lapas dan Rutan pada Hari Libur
"Dengan merajut ini bisa mengalihkan angan dan bayangan di luar. Saya sendiri sudah ada beberapa hasil karya dan saya buat kenang-kenangan untuk keluarga di rumah," ujar Marko.
Selain merajut, mereka juga mendapatkan keterampilan memasak atau membuat gorengan, dan semua agenda tersebut sudah terjadwal dalam kegiatan sehari-hari di Lapas Ngawi. (nal/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News