SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PT Margabumi Matraraya (PT MBMR) selaku pengelola Jalan Tol Surabaya Gresik melaksanakan proses groundbreaking atas pembangunan proyek Modifikasi Simpang Susun Romokalisari yang dilaksanakan pada Jumat (9/10/2020).
Proyek yang berlokasi di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek selama 10 bulan oleh PT. Tirtobumi Adyatunggal dan PT. Hutama Karya yang ditargetkan dapat mulai beroperasi pada akhir bulan Juli 2021.
Baca Juga: Warga Protes Proyek Reklamasi, Jubir PT Granting Jaya Janji Lakukan Sosialisasi
Direktur Utama PT MBMR Yenny Shintawati optimistis proyek ini selesai tepat waktu sehingga dapat menjadi akses utama untuk menuju Stadion Gelora Bung Tomo yang akan menjadi salah satu tuan rumah dalam pelaksanaan Piala Dunia U20 tahun 2021.
"Kami pun berharap dengan dibangunnya proyek Modifikasi Simpang Susun Romokalisari ini dapat meningkatkan perekonomian di daerah Surabaya Barat dan sekitarnya. Selain itu, pembangunan proyek ini dapat mempermudah dan mempercepat akses di JLLB (Jalan Lingkar Luar Barat) dan Pelabuhan Teluk Lamong," katanya.
Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengungkapkan, awalnya proyek tersebut akan dikerjakan oleh pemkot sendiri. Namun karena Surabaya ditunjuk menjadi tuan rumah U20, sehingga ia terpaksa menghadap sendiri ke Presiden Jokowi. "Katanya, Bu Risma saya bantu," ungkap Risma.
Baca Juga: Gandeng Bayu, Machfud Arifin Dikabarkan Mau Tanding Ulang Melawan Eri-Armuji dalam Pilwali Surabaya
Menurutnya, hal tersebut bisa bemanfaat untuk transportasi. Selain itu mendapatkan nilai tambah untuk badan usaha mendapatkan maafaat komersial. Simpang Susun Romokalisari juga bisa menghubungkan jalan tol dengan pelabuhan seperti Pelindo, sehingga tidak perlu repot-repot mengeluarkan cost untuk membuat jalan sendiri.
Kepala BPJT, Prof Danang Parikesit mengingatkan target yang harus diselesaikan. Apalagi saat tidak hanya memberi fasilitas rest area saja tapi untuk kawasan pergudangan rencananya.
"Sehingga kota jadi bisa kondusif, karena bongkar muat bisa dilakukan di tol. Jadi tol tidak hanya untuk kendaraan lalu lalang. Jadi, bisa jadi nilai tambah," terangnya.
Baca Juga: Gedung Eks Hi-Tech Mall Mengenaskan, Menunggu Kepedulian Wali Kota Surabaya
Dirjen Bina Marga, Dr Ir. Hedy Rahadian, M.Sc mewakili Menteri PUPR yang memberikan saran untuk tetap mempertahankan kualitas tol. "Banyak yang tanya kualitas jalan tol. Jadi mohon diperbaiki terkait Tol Trans Jawa. Kalau kualitas jelek, maka bencananya bertubi-tubi. Kita bingung terkait pemeliharaan bila bencananya bertubi-tubi," tuturnya. (diy/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News