Di Kediri, ​Kotoran Sapi Disulap Jadi Energi Biogas dan Pupuk Slurury

Di Kediri, ​Kotoran Sapi Disulap Jadi Energi Biogas dan Pupuk Slurury Siti saat mengumpulkan kotoran sapi di kandangnya. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kotoran sapi ternyata bisa disulap menjadi organik dan biogas untuk memasak serta untuk lampu penerangan. Memang, bagi sebagian orang mungkin kotoran sapi itu menjijikkan.

Namun beberapa keluarga di Dusun Karanglo, Desa Kanyoran, Kecamatan Semen, Kabupaten , mulai memanfaatkan kotoran sapi atau tlethong itu untuk sekaligus biogas.

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Banyaknya peternak sapi di desa Lereng Gunung Wilis ini dimanfaatkan warga setempat untuk mengubah kotoran sapi menjadi organik dan sumber energi alternatif.

Siti dan suaminya adalah salah satu peternak sapi yang memanfaatkan kotoran sapi itu untuk dijadikan dan biogas. Bahkan sudah seminggu ini, Siti sudah bisa menggunakan biogasnya untuk memasak.

Adapun untuk bisa memanfaatkan kotoran sapi itu, Siti memilih mengambil program Instalasi Biogas Rumah (Biru) yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Energi (YRE) dan Perkumpulan ‘SuaR Indonesia’ .

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

“Saya beternak sapi sudah 2 tahunan. Selama ini pembuangan kotoran sapi sering dikomplain tetangga, karena rumah saya berada di daerah miring, sering kali kotoran sapi merusak tanaman milik tetangga," kata Siti, Jumat (9/10/2020).

Menurut Siti, agar tidak membeli gas, apalagi sekarang gas sulit, akhirnya dia memilih program pelatihan ini. Sebenarnya keluarga Siti mudah untuk memperoleh kayu bakar, karena tempat tinggalnya memang di pinggir hutan Lereng Gunung Wilis, tetapi energi gas dinilai lebih efektif. Siti sudah lama berkeinginan menggunakan biogas, tetapi baru kali ini bisa terwujud.

“Sudah lama saya berkeinginan memakai biogas. Saya tanya-tanya, Alhamdulillah sekarang bisa,” terang Siti.

Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa

Siti sendiri memelihara tiga ekor sapi pedaging di belakang rumahnya. Kotoran sapi, kini langsung ditampung pada bak instalasi biogas. Kotoran sapi itu diubah menjadi energi alternatif gas yang dapat dimanfaatkan untuk memasak. Selain itu, sisa pemanfaatan dari biogas tersebut menjadi organik slurury yang siap pakai.

Sejak dahulu masyarakat Dusun Karanglo mayoritas menekuni usaha peternakan sapi seperti halnya keluarga Siti. Dari 300 kepala keluarga (KK) yang menghuni daerah di dataran tinggi tersebut, 90 persen adalah petani sekaligus peternak sapi. Mereka membudidayakan sapi secara konvensional, yakni dikembangbiakkan untuk diperoleh anakannya. Melimpahnya rumput hijau serta dedaunan menjadi daya dorongan tersendiri bagi masyarakat dalam mengembangkan peternakan.

Sementara itu, Direktur SuaR Indonesia, Sanusi mengatakan, ada dua poin yang dapat dipetik oleh masyarakat apabila mengikuti program tersebut. Pertama, warga dapat mengolah limbah kotoran sapi yang ramah lingkungan. Kedua, mereka dapat memetik hasilnya melalui energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari, yaitu biogas.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa

"Bahkan, bonusnya berupa organik yang bernilai ekonomis. Biogas sendiri merupakan teknologi tepat guna (TTG) yang sebenarnya kalau dikembangkan bisa menjadi indikator inovasi desa," kata Sanusi.

"Melalui skema dukungan pendanaan desa sudah seharusnya desa mulai melihat potensi biogas ini. Biogasnya sendiri bisa dipakai untuk lampu penerangan dan memasak. Kalau misalnya keterlambatan gas 3 kilogram, dengan harga kecenderungan mahal, maka biogas menjadi solusi. Kemudian untuk slurury-nya bisa dipakai untuk menyuburkan tanah," paparnya.

"Kita ketahui bahwa di daerah Kanyoran ini merupakan penghasil durian yang terkenal. Dengan pemberian organik, tentu hasilnya jauh lebih baik lagi,” tambah Sanusi.

Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga

Dari pemetaan SuaR, masih menurut Sanusi, di Desa Kanyoran ada 300 orang peternak sapi, dengan estimasi populasi sapi mencapai 900 ekor. Berdasarkan hasil komunikasi dengan kelompok tani setempat, ada 20-24 peternak yang mengambil program instalasi biogas tersebut.

"Saat ini, Yayasan Rumah Energi (YRE) bareng SuaR Indonesia tengah melatih warga setempat menjadi tukang instalasi melalui pelatihan supervisi dan tukang Biogas Rumah (Biru) type Fixed Done," ujar Sanusi lagi.

YRE sendiri memberikan dukungan kepada peternak yang juga mitra perusahaan susu Nestle untuk pembuatan biogas pada kelompok peternak sapi perah. Mereka telah menggarap program Biru tersebut di seluruh unit kerja Nestle di Indonesia. Untuk di wilayah Jawa Timur, sudah terbangun sebanyak 8.276 unit reaktor yang tersebar mulai dari Kabupaten Malang, , Blitar sampai Ponorogo, Banyuwangi, Jombang, dan Tuban. (uji/zar)

Baca Juga: Polres Kediri Tangkap Tiga Terduga Kasus Judol

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO