Di Kediri, ​Kotoran Sapi Disulap Jadi Energi Biogas dan Pupuk Slurury

Di Kediri, ​Kotoran Sapi Disulap Jadi Energi Biogas dan Pupuk Slurury Siti saat mengumpulkan kotoran sapi di kandangnya. (foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE)

Sejak dahulu masyarakat Dusun Karanglo mayoritas menekuni usaha peternakan sapi seperti halnya keluarga Siti. Dari 300 kepala keluarga (KK) yang menghuni daerah di dataran tinggi tersebut, 90 persen adalah petani sekaligus peternak sapi. Mereka membudidayakan sapi secara konvensional, yakni dikembangbiakkan untuk diperoleh anakannya. Melimpahnya rumput hijau serta dedaunan menjadi daya dorongan tersendiri bagi masyarakat dalam mengembangkan peternakan.

Sementara itu, Direktur SuaR Indonesia, Sanusi mengatakan, ada dua poin yang dapat dipetik oleh masyarakat apabila mengikuti program tersebut. Pertama, warga dapat mengolah limbah kotoran sapi yang ramah lingkungan. Kedua, mereka dapat memetik hasilnya melalui energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari, yaitu biogas.

"Bahkan, bonusnya berupa organik yang bernilai ekonomis. Biogas sendiri merupakan teknologi tepat guna (TTG) yang sebenarnya kalau dikembangkan bisa menjadi indikator inovasi desa," kata Sanusi.

"Melalui skema dukungan pendanaan desa sudah seharusnya desa mulai melihat potensi biogas ini. Biogasnya sendiri bisa dipakai untuk lampu penerangan dan memasak. Kalau misalnya keterlambatan gas 3 kilogram, dengan harga kecenderungan mahal, maka biogas menjadi solusi. Kemudian untuk slurury-nya bisa dipakai untuk menyuburkan tanah," paparnya.

"Kita ketahui bahwa di daerah Kanyoran ini merupakan penghasil durian yang terkenal. Dengan pemberian organik, tentu hasilnya jauh lebih baik lagi,” tambah Sanusi.

Dari pemetaan SuaR, masih menurut Sanusi, di Desa Kanyoran ada 300 orang peternak sapi, dengan estimasi populasi sapi mencapai 900 ekor. Berdasarkan hasil komunikasi dengan kelompok tani setempat, ada 20-24 peternak yang mengambil program instalasi biogas tersebut.

"Saat ini, Yayasan Rumah Energi (YRE) bareng SuaR Indonesia tengah melatih warga setempat menjadi tukang instalasi melalui pelatihan supervisi dan tukang Biogas Rumah (Biru) type Fixed Done," ujar Sanusi lagi.

YRE sendiri memberikan dukungan kepada peternak yang juga mitra perusahaan susu Nestle untuk pembuatan biogas pada kelompok peternak sapi perah. Mereka telah menggarap program Biru tersebut di seluruh unit kerja Nestle di Indonesia. Untuk di wilayah Jawa Timur, sudah terbangun sebanyak 8.276 unit reaktor yang tersebar mulai dari Kabupaten Malang, , Blitar sampai Ponorogo, Banyuwangi, Jombang, dan Tuban. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO