Smart Government Kota Batu Masih Terkendala Data di Beberapa OPD

Smart Government Kota Batu Masih Terkendala Data di Beberapa OPD Kadis Kominfo Kota Batu, Agoes Machmudi saat memberikan pemaparan tentang aplikasi smart city di hadapan Komisi C. (foto: ist)

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Keinginan Kota Batu untuk mengelola program strategis tata kelola yang diintegrasikan dengan teknologi, tak menunjukkan pengaruh signifikan. Kesenjangan antara tujuan pembangunan dan strategi implementasi mengindikasikan belum memiliki kepedulian tinggi terhadap penggunaan kecenderungan data dan merangkul masyarakat untuk mengelola daerah.

Hal itu terlihat dari beberapa OPD yang belum memanfaatkan aplikasi smart city dalam menjalankan tata kelola pemerintahan berbasis data digital. Persoalan inilah yang dihadapi Diskominfo Kota Batu selaku pengelola smart city untuk mewujudkan smart government yang ditargetkan terwujud di tahun 2021.

Kepala Diskominfo Kota Batu, Agoes Mahmoedi menyebutkan bahwa ada enam dimensi indikator kota smart, yakni smart branding, smart living, smart employement, sosial, ekonomi, dan goverment.

Adapun untuk mewujudkan smart government di tahun 2021, Diskominfo Kota Batu meminta kepada seluruh OPD agar memiliki aplikasi yang dipadukan dengan data-data sektoral sesuai tupoksi di masing-masing perangkat daerah.

Dari 32 OPD yang ada di lingkungan , saat ini ada 15 OPD yang memiliki aplikasi terintegrasi dengan smart city. Namun dari 15 OPD itu, hanya beberapa OPD saja yang mengoptimalkan aplikasi smart city. Maka perlu sajian data-data yang disiapkan OPD terkait, sehingga mempermudah kinerja dan diketahui publik secara cepat dan transparan.

Salah satu kendala belum dioptimalkannya smart city, yakni belum di-update basis data oleh OPD. "Maka perlu ditindaklanjuti, agar data-data bisa disajikan di aplikasi agar mewujudkan smart goverment," ujar Agoes.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO