MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag mengatakan jika pasangan calon bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan calon wakil bupati Muhammad Al-Barra (Gus Bara) menang, maka Mojokerto akan menjadi miniatur Indonesia yang maju, adil, dan makmur.
“Kita mulai dari Mojokerto, karena yang punya Indonesia adalah Mojokerto. Yaitu Majapahit. Indonesia bermula dari Mojokerto. Wujudnya nusantara yang kuat. Kejayaan Majapahit itu saat Raja Hayamwuruk,” kata Kiai Asep di depan para relawan yang berkumpul di Guest House KH Abdul Chalim, Jumat (23/10/2020) malam.
Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong
Di antara relawan itu adalah para Muslimat NU yang kemudian menggelar istighatsah dan salat malam.
Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto itu mengaku sudah punya konsep detail tentang kemajuan Kabupaten Mojokerto, jika Ikbar menang. "Agar nanti menjadi kabupaten percontohan bagi kabupaten yang lain," tegasnya.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. foto: bangsaonline.com)
Menurut dia, nanti akan ada tim yang secara khusus menelusuri desa untuk mendata orang miskin. Para orang miskin itu dibantu pemerintah.
Menurut dia, nanti akan ada tim yang secara khusus menelusuri desa untuk mendata orang miskin. Para orang miskin itu dibantu pemerintah.
Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah
Kiai Asep lalu menyebut salah satu contoh program andalannya. Yaitu sistem pendidikan. “Nanti tinggal ngopi aja dari sistem pendidikan di Amanatul Ummah,” tegas Kiai Asep yang memang sukses mendirikan dan mengembangkan Pondok Pesantren Amanatul Ummah hingga memiliki puluhan ribu santri dan meraih banyak prestasi.
Kiai Asep juga menyebut soal pengentasan kemiskinan. Menurut dia, nanti akan ada tim yang secara khusus menelusuri desa untuk mendata orang miskin. Para orang miskin itu dibantu pemerintah.
Ia menyatakan bahwa rumah warga yang jelek dan tak layak harus dibedah dan diperbaiki agar layak huni. Begitu juga anak-anak muda yang tak bisa nikah karena tak punya uang. “Jangan sampai ada anak muda tak bisa nikah karena tak punya uang,” katanya.
Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar
Lalu dari mana biayanya? “Nanti saya biayai sendiri. Karena pemerintah yang kuat memang butuh kepedulian konglomerat,” kata Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan.
Kiai Asep lalu menceritakan tentang kisah sukses Umar Bin Abdul Aziz yang sukses memakmurkan rakyatnya hanya dalam jangka 2,5 tahun. Menurut dia, selain tidak ada korupsi, hukum ditegakkan, juga bersikap adil serta memberdayakan zakat.
“Sehingga pada tahun kedua, sudah tidak ada lagi warga miskin. Tak ada orang yang mau menerima zakat. Bahkan orang sulit mencari orang yang mau menerima zakat karena semua warga sudah kaya,” katanya.
Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Karena itu, Kiai Asep berjanji, jika Ikbar menang, Mojokerto akan menjadi kabupaten yang maju, karena baik bupati maupun wakil bupatinya murni bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya. “Karena itu Mojokerkto akan jadi miniatur Indonesia,” kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa sekarang para bupati banyak yang mengeksploitasi kekayaan wilayahnya untuk kepentingan pribadi. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News