KEDIRI, BANGSAONLINE.com - KPU Kabupaten Kediri menjadi salah satu tuan rumah digelarnya Simulasi Nasional Pemungutan Suara dan Penghitungan e-Rekapitulasi oleh KPU RI. Simulasi nasional tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Sabtu (31/10).
Mulai dari pengecekan suhu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, diarahkan duduk di ruang tunggu dengan jaga jarak. Selain itu diwajibkan memakai masker dan tiap pemilik hak suara diberi kaos tangan.
Baca Juga: Jelang Pilbup 2024, Polres Kediri Bentu Satgas Anti Money Politic
Selain itu juga disimulasikan pemunggutan juga terhadap penyandang disabilitas. Bila ada calon pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3°celcius, maka oleh petugas diarahkan menuju bilik khusus.
Ninik Sunarmi, Ketua KPU Kabupaten Kediri saat membuka kegiatan ini mengatakan, terdapat 15 aturan baru yang akan diterapkan saat pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri.
“Acara simulasi ini kami gelar di TPS 12, Dusun Katang, Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem yang melibatkan pemilih dari warga Ngasem. Secara aturan protokol kesehatan, maka jumlah pemilih dibatasi 500 orang untuk setiap TPS. Kemudian disediakan sarung tangan, sebelumnya dicek suhu tubuh saat akan masuk TPS. Kami gunakan tinta tetes, bukan tinta celup seperti Pemilu sebelumnya,” kata Ninik Sunarmi.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir, Ketua KPU Tuban Pastikan Pendukung yang Hadir Bertambah
Ninik juga menyampaikan, selama pelaksanaan pemunggutan suara dilarang melakukan kontak fisik. Kegiatan ini akan diteruskan ke tingkat kecamatan agar bisa dipahami atas aturan baru.
Acara simulasi nasional diihadiri langsung Ketua KPU RI Arief Budiman, Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam, perwakilan KPU tingkat kota dan kabupaten di Wilayah Indonesia Timur, kecuali Madura.
Arief Budiman memberikan apresiasi atas kinerja KPU kota/kabupaten yang berupaya menyukseskan pilkada pada tahun ini. Arief Budiman berharap pelaksanaan pilkada semakin baik dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Tinjau Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024
“Bila dulu saya mencari referensi ke luar negeri terkaitan pemungutan suara, maka pada tahun ini justru negara luar mengakui proses demokrasi di Indonesia. Kami berharap dari tahun ke tahun menjadi lebih baik. Termasuk penerapan e-Rekap, agar lebih efektif, transparan, dan akuntabilitas bisa diakses semua pihak. Bagi KPPS cukup mengambil foto, kemudian dikirim ke pusat data. Kemudian data akan diolah secara online,” kata Arief Budiman.
(Suasana simulasi pemungutan suara. foto: Muji Harjita/ BANGSAONLINE.com)
Baca Juga: KPU Sukses Gelar Debat Publik Pamungkas Pilwalkot Batu 2024
Menurut Arief, simulasi untuk pemungutan dan penghitungan suara menggunakan e-Rekap ini adalah program nasional. KPU RI sudah melakukan kegiatan serupa di sejumlah wilayah.
"Hari ini kita melakukan simulasi di 3 provinsi, tapi hanya di 4 kabupaten-kota. Di Jawa Timur ada 2 kabupaten yaitu Kediri dan di Sumenep. Kemudian di Sulawesi Selatan itu ada di Gowa, kemudian satu lagi di Jambi. Jadi hari ini secara bersamaan mereka akan melakukan pemungutan suara sampai nanti hasil e-Rekap juga dilakukan bersama-sama," terang Arief
Simulasi pemungutan suara dan e-Rekap yang dilakukan hari ini, lanjut Arief, adalah proses penyempurnaan dari draf peraturan KPU yang sudah dibuat. Dalam draf peraturan KPU itu, salah satunya untuk mengantisipasi adanya pandemi.
Baca Juga: Cabup Dhito Komitmen Wujudkan Kemandirian Usaha dan Cegah Aksi Bullying Bagi Anak Difabel
"Dipilihnya Kabupaten Kediri karena ada masukan dari KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dari masukan itu, dipilihlah Kabupaten Kediri. Lebih-lebih di Kabupaten Kediri hanya diikuti oleh pasangan calon tunggal. Mungkin ini penting juga bagi kita untuk melakukan simulasi di daerah yang ada pasangan calon tunggal," pungkas Arief Budiman. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News