GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tudingan Cabup Moh. Qosim memanfaatkan kegiatan keagamaan untuk berkampanye di masa 71 hari kampanye Pilkada Gresik 2020, tak terbukti. Sebab, Qosim hanya menyampaikan materi teladan Nabi Muhammad SAW, setiap agenda ceramahnya.
Seperti saat menyampaikan ceramah di hadapan ratusan jamaah Majelis Haul dan Khidmat Maulid Nabi Muhammad SAW, di Dusun Langsir Desa Slempit Kecamatan Kedamean, Rabu (4/11/20202) malam.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Pengusaha di Gresik ini Santuni Ratusan Anak Yatim
Dengan diawasi sejumlah anggota Bawaslu Kecamatan Kedamean, Qosim menyampaikan ceramah tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW disertai bacaan salawat.
Fakta ini sekaligus mematahkan tudingan yang menyatakan ceramah Qosim disisipi materi politik. Diketahui, Qosim sudah melakoni profesi sebagai seorang pendakwah sejak 2011 silam.
Sementara itu, warga yang hadir terlihat antusias, bahkan beberapa rela datang dari desa sebelah demi mendengarkan ceramah Qosim.
Baca Juga: Plt. Bupati Gresik Beri Respons Positif Prestasi Siswa MTs Nurul Islam Pongangan
H. Abdul Qodir, selaku tuan rumah yang punya hajat mengatakan majelis yang diselenggarakannya dalam rangka kirim doa kepada orang tuanya yang telah berpulang, sekaligus memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. "Kami punya hajat yang sudah lama direncanakan, sekaligus ini khidmah maulid," tuturnya.
Menurut Abdul Qodir, dirinya mengundang Qosim untuk ceramah, lantaran sudah lama mengikuti taushiyah Qosim. Bahkan jauh sebelum tahapan Pilkada Gresik 2020 dimulai. "Sudah sering beliau ceramah di Desa ini, wawasan keilmuan agamanya dalam," ungkapnya.
Masrufah (50), warga Dusun Lingsir, Desa Slempit yang mengikuti pengajian tersebut mengaku terkesan dengan apa yang disampaikan Pak Qosim. "Beliau memang mubaligh, di samping sebagai wabup. Sudah sering ceramah di sini dulu, di masjid," terangnya.
Baca Juga: Pemkab Gresik Siap Berlakukan PPKM Skala Mikro
Senada, Suwoto (54), warga Lingsir menceritakan apa yang didengar dari ceramah Qosim. Menurutnya, pesan-pesan teladan yang disampaikan Qosim sangat mudah dipahami dan dipraktikkan. "Kalau beliau ceramah itu tahu apa yang disampaikan, itu bisa dipahami jamaah, enak didengar dan menghibur," bebernya.
Sementara Ririn (35), warga yang rumahnya dekat dari lokasi acara juga menuturkan bila dirinya sudah lama mengikuti ceramah Qosim via radio. "Kalau ada jadwal beliau di radio selalu dengar, baru kali ini bisa ikut pengajian beliau langsung," terangnya.
Tak jauh beda, Ekania (30) dan Kusmiati (35), warga Desa Sidoraharjo yang bersebelahan dengan Slempit, saat mendengar pengajian Qosim mengaku tidak mendengar sama sekali ajakan memilih ataupun kalimat yang berbau kampanye.
Baca Juga: Pemkab Gresik Klaim PPKM Efektif Tekan Angka Covid-19
"Murni yang disampaikan beliau itu pengajian peringatan maulid, teladan Kanjeng Nabi Muhammad SAW," ungkap keduanya kompak.
Qosim sendiri saat menyampaikan tausiyah berpesan untuk tetap mendoakan orang tua yang telah berpulang, salah satunya melalui majelis haul. "Salah satu bentuk bakti kita kepada orang tua kita yang telah wafat, adalah dengan mendoakan. Salah satunya lewat majelis haul seperti yang diselenggarakan Pak Abdul Qodir," ujarnya.
Dalam momen Maulid Nabi Muhammad SAW, Qosim mengajak untuk memperbanyak membaca shalawat Nabi Muhammad SAW, serta meneladani akhlaq beliau. "Bila kita cinta rasul, maka kita wajib meneladani akhlaqnya dan berusahalah semaksimal mungkin untuk menerapkan sunnah rasul," pesannya dalam ceramah. (hud/rev)
Baca Juga: Sambari Sakit, Gubernur Khofifah Tunjuk Qosim sebagai Plt Bupati Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News