Percepat Penanganan Covid-19, ​Pemkab Probolinggo Dapatkan Pendampingan dari Kemenkes

Percepat Penanganan Covid-19, ​Pemkab Probolinggo Dapatkan Pendampingan dari Kemenkes Bupati Tantri saat menerima kunjungan dari Kemenkes RI. (foto: ist)

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Kasus Covid-19 yang tak kunjung selesai di Kabupaten Probolinggo mendapatkan perhatian serius dari Kementrian Kesehatan () RI. Hal ini dibuktikan dengan turunnya Team Task Force Covid-19 dari RI ke Kabupaten Probolinggo. Tujuannya, untuk meningkatkan percepatan penurunan angka kasus Covid-19.

Team Task Force Covid-19 sejumlah 14 anggota yang diketuai dr. H.M. Subuh, M.P.P.M., selaku Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI ini disambut oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, S.E., Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, dan Sekda H. Soeparwiyono serta Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa, Rabu (4/11/2020).

Baca Juga: Semarak Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tour to School di SMPN 2 Kota Batu

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI untuk melakukan percepatan dalam penanganan penularan Covid-19 di Indonesia, salah satunya Kabupaten Probolinggo dalam wilayah Provinsi Jawa Timur yang termasuk provinsi prioritas dari 12 provinsi prioritas se-Indonesia yang kasus Covid-19 masih tergolong signifikan.

Sejumlah 12 provinsi prioritas se-Indonesia memiliki daerah yang memiliki pola intervensi penanganan Covid-19 yang sama dengan pusat. Daerah-daerah dalam lingkup 12 provinsi dilakukan pendampingan. Bentuk pendampingannya adalah memetakan cara bagaimana menurunkan angka kasus Covid-19 baru. Selain itu, menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19.

Team Task Force Covid-19 (TFC) melakukan pemantauan manajemen kasus dan tata kelola di daerah, menguatkan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment), serta meninjau penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Terapkan 6 Pilar Transformasi Kesehatan, Pemkot Mojokerto Diapresiasi Dirjen Kesmas Kemenkes

Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, S.E., mengatakan bahwa testing, tracing, dan treatment benar-benar dimasifkan untuk mengurangi risiko dan menyelamatkan masyarakat Kabupaten Probolinggo dari wabah Covid-19.

“Kabupaten Probolinggo telah menyediakan tempat untuk penanganan kesehatan masyarakat, yaitu RSUD Tongas menjadi rumah sakit rujukan khusus penanganan pasien yang terinfeksi Covid-19 dan telah dikembangkan dengan menambahkan ruangan khusus penanganan Covid-19 di RSUD Waluyo Jati Kraksaan,” katanya.

Hal-hal yang telah dilakukan selama ini, kata Bupati Tantri, pasien Covid-19 di Kabupaten Probolinggo dapat tertangani dengan baik sampai benar-benar kondisi pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Diperpanjang, Ugas Irwanto Tetap Jadi Pj Bupati Probolinggo

“Komitmen kami tetap bersemangat serta bekerja keras menangani masyarakat yang telah terinfeksi Covid-19. Hal yang terpenting adalah bagaimana memahamkan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang berbeda-beda tentang pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, dr. H.M. Subuh, Ketua Team Task Force Covid-19 RI menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan tugas melakukan pendampingan ke Jawa Timur sejak 16 September 2020, dan salah satunya di Kabupaten Probolinggo dalam hal penurunan atau pengendalian kasus Covid-19.

“Selain itu, melakukan pendampingan upaya peningkatan kesembuhan dari kasus Covid-19, dan pendampingan pengendalian angka kematian kasus Covid-19. Tentunya akan dilakukan langkah-langkah strategis terhadap ketiga hal tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: RS Kemenkes Surabaya Diresmikan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Tingkatkan Layanan Kesehatan

Menurut Subuh, melihat kondisi di Jawa Timur pada dua bulan terakhir progresnya cukup besar. Dari 14 hari pertama dan 14 hari terakhir mengalami penurunan kasus. Tentunya penurunan kasus ini juga harus diselaraskan dengan hasil tes PCR, angka kesembuhan di Jawa Timur dalam waktu dua bulan mengalami peningkatan 5,5 persen.

“Yang kami ketahui adalah belum ada perubahan bermakna terhadap kasus kematian yang disebabkan Covid-19. Rata-rata di Jawa Timur mencapai 7,2 persen dan merupakan angka tertinggi di Indonesia,” terangnya.

Subuh berharap, di Kabupaten Probolinggo nantinya dapat menekan angka kematian kasus Covid-19. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dengan cara melakukan penguatan di huluannya. (ndi/zar)

Baca Juga: Kemenkes Pantau Langsung Kesiapan RSUD dr Iskak Tulungagung untuk Naik Kelas Tipe A

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO