Bupati Probolinggo saat membuka Festival Kopi Argopuro. Foto: ANDI SIRAJUDIN/BANGSAONLINE
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gebyar seremonial Seven Lake atau Festival Tujuh Ranu (danau) yang digelar Pemkab Probolinggo berlangsung meriah di Kecamatan Tiris dan Krucil. Kedua wilayah itu ditargetkan Bupati Probolinggo, Muhammad Haris Damanhuri Romly, sebagai destinasi wisata unggulan.
Memasuki hari ketiga, Minggu (9/11/2025), kepala daerah yang akrab disapa Gus Haris itu membuka acara Hyang Argopuro Coffee Festival di Wisata Eco Park, Desa Bermi, Kecamatan Krucil. Festival ini menjadi bagian dari rangkaian Seven Lake yang dimulai sejak Jumat (7/11/2025).
Agenda tersebut diikuti 17 stan UMKM dari 8 kecamatan penghasil kopi, serta 51 pelaku usaha coffee shop dari berbagai daerah, termasuk Lombok, Jawa Tengah, dan kota-kota besar di Jawa Timur. Mereka berpartisipasi dalam kompetisi Manual Brew atau lomba menyeduh kopi.
Selain lomba, Pemkab Probolinggo juga membagikan susu dan telur gratis kepada pengunjung. Acara dibuka langsung oleh Gus Haris, dan dihadiri jajaran pejabat daerah setempat hingga pusat, seperti Asisten Deputi Sekertariat Negara, Dr. Sjahriati Rochmah, serta para tokoh masyarakat dari komunitas Asparagus (Aspirasi Para Gus).

Bupati Probolinggo saat meninjau salah satu stan. Foto: ANDI SIRAJUDIN/BANGSAONLINE
Bupati menyampaikan, Seven Lake menghadirkan berbagai kegiatan budaya dan olahraga alam, seperti pawai nunggi susu, festival memancing, offroad, trail motor, festival perahu naga, dan rafting.
“Kita punya budaya Dewi Rengganis yang hanya ada di Probolinggo. Kita tampilkan banyak even budaya di 7 ranu,” ujarnya.
Ia menegaskan, pengembangan wisata dilakukan tanpa merusak alam, hanya mempercantik sebagian area untuk mendukung keindahan.
“Kita undang masyarakat dan pengunjung ke sini, menikmati seluruh keindahan alam. Saya berharap tidak ada lagi daerah tertinggal. Ke depan, Tiris dan Krucil menjadi daerah paling sejahtera di Kabupaten Probolinggo,” paparnya.
Gus Haris juga memperkenalkan kopi khas Probolinggo bernama Kobra (Kopi Kolombia dan Brasil), jenis arabika robusta yang disebut sebagai kopi nangka.
Sementara itu, Sjahriati Rochmah menyebut Seven Lake memiliki potensi besar untuk dipromosikan secara internasional. Ia berencana mengundang 10 negara ASEAN dan Jepang dalam Regional Leader Forum pada Desember mendatang.
“Melihat Seven Lake ini, sangat baik dan kami akan mengundang 10 negara dan Jepang untuk mempromosikan wisata di sini,” ucapnya.

Bupati Probolinggo ketika menyerahkan hadiah ke pemenang Hyang Argopuro Coffe Festival. Foto: ANDI SIRAJUDIN/BANGSAONLINE
Sementara itu, Ketua Panitia Hyang Argopuro Coffee Festival, Arif Kurniadi, menyebut acara ini sebagai upaya mendukung visi Bupati Probolinggo menjadikan Tiris dan Krucil sebagai kota wisata, sekaligus memperkenalkan kopi lokal Probolinggo.
“Bahwa ini loh, Kopi Kabupaten Probolinggo yang juga tidak kalah dengan produk kopi dari daerah lain,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo ini.
Ia berharap pelaku coffee shop yang hadir dapat menjalin kerja sama dengan produsen kopi lokal agar produk Probolinggo bisa dijual di gerai mereka.
“Nyata juga, mereka tertarik dan melakukan komunikasi langsung ke produsen kopi di sini,” pungkasnya.
Dalam kompetisi seduh kopi, juara pertama diraih peserta dari Pamekasan, disusul Temanggung di posisi kedua, Surabaya ketiga, dan Probolinggo keempat. (adv/ndi/mar)







