PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Setelah melakukan audiensi dengan Direksi PT. Duta Komunikasi (Dukom) selaku pelaksana proyek SPAM Offtake Rembang, sebanyak 10 Ketua LSM di Pasuruan Raya belum juga puas. Mereka merasa belum mendapat klarifikasi terkait kedalaman pengerukan tanah yang diduga tak sesuai spesifikasi.
Terkait hal ini, Totok A. Rahman, Juru Bicara 10 LSM Pasuruan Raya, berencana melakukan audiensi Komisi III DPRD Pasuruan. Sebab, kata Totok, berdasarkan penjelasan Direksi Kit PT. Duta Komunikasi, Ismarwanto, bahwa pekerjaan sudah sesuai dengan lay plan.
BACA JUGA:
- Minta Jaminan Kepastian Usaha, Pengusaha Tempat Hiburan di Pasuruan Audiensi dengan Dewan
- Lujeng Sudarto Desak APH Percepat Penyidikan Kasus Penimbunan BBM
- Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
- Perda RTRW Kabupaten Pasuruan Dinilai Lemah, Tak Ada Instrumen Sanksi Bagi Pelanggar
"Untuk tanam pipa memang tidak diberi bantalan pasir dan coral. Jadi setelah tanah dikeruk, pipa langsung ditanam. Kemudian dilakukan pembersihan dan pemadatan. Kalo kedalaman keruk tanam pipa tidak sesuai, itu kesalahan pelaksana di lapangan," kata Totok menirukan penjelasan Ismarwanto.
Padahal, lanjut Totok, berdasarkan temuan pihaknya di lapangan itu, ada kejanggalan dalam pelaksanaan proyek tersebut, terutama terkait kedalaman penanaman pipa. "Kenyataannya, kedalaman diduga hanya 60-75 cm dari seharusnya 120 cm. Selain itu tak ada bantalan pasir dan koral. Itu jelas sudah ada niatan korupsi," kata Totok.
Sementara hingga berita ini ditulis, Direksi PT. Duta Komunikasi melalui Ismarwanto belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui aplikasi percakapan WhatsApp, ia tak membalas pesan yang dikirim wartawan bangsaonline.com. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News