Warga Sidoarjo Titip Aspirasi Frontage Road Waru-Buduran ke Anik Maslachah

Warga Sidoarjo Titip Aspirasi Frontage Road Waru-Buduran ke Anik Maslachah Anik Maslachah, M.Si., Wakil Ketua DPRD Jawa Timur melaksanakan kegiatan serap aspirasi masyarakat reses III 2020 di Kantor MWC NU Kecamatan Buduran, Sidoarjo. (foto: DIDI ROSADI/ BANGSAONLINE)

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Sidoarjo saat ini tidak hanya sekadar menjadi daerah penyangga atau kota satelit bagi Surabaya. Kabupaten dengan jumlah penduduk mencapai 2,2 juta ini berkembang menjadi kota mandiri yang berkembang menuju kota metropolitan.

Sebagai kabupaten tetangga dengan Surabaya, mobilitas warga Sidoarjo yang keluar masuk Surabaya cukup tinggi. Pasalnya, banyak warga Sidoarjo yang bekerja di Surabaya. Demikian pula sebaliknya. Banyak warga Surabaya yang bekerja di sejumlah industri yang ada di Sidoarjo.

Baca Juga: Oknum Anggota DPRD Jatim Warga Sampang Diduga Aniaya Istri Siri yang Berprofesi DJ

Tingginya lalu lintas di perbatasan Surabaya-Sidoarjo berdampak pada kemacetan yang parah. Terutama di pagi dan petang hari. Kondisi ini diakui Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah, membuat masyarakat kehilangan waktu produktif.

"Selama melaksanakan reses III tahun 2020, saya banyak mendapat aspirasi tentang pembangunan frontage road Waru-Buduran untuk mengurangi kemacetan di daerah tersebut," tutur Anik Maslachah saat ditemui usai reses di kawasan Buduran, Sidoarjo, Kamis (12/11/2020) petang.

Anggota asal daerah pemilihan Sidoarjo ini berharap frontage road Waru-Buduran bisa selesai di tahun 2021. Anik mengungkapkan, sesungguhnya dengan keluarnya Perpres 80 Tahun 2019, proyek tersebut bisa selesai di tahun 2020.

Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis Sinergi Eksekutif-Legislatif Wujudkan Jatim Lebih Maju dan Sejahtera

Namun karena adanya pandemi Covid-19, anggaran sebesar Rp 190 miliar yang telah dialokasikan harus di-refocusing untuk penanggulangan pandemi. Anik berharap tahun 2021 kembali bisa dianggarkan.

"Semoga frontage road Waru-Buduran ini bisa selesai tahun 2021. Karena itu negosiasi pembebasan lahan harus menjadi prioritas," imbau Alumnus Unesa Surabaya itu.

Pimpinan perempuan pertama pascaera reformasi ini juga menyerap aspirasi masyarakat Sidoarjo yang menginginkan Flyover Aloha dan Gedangan bisa terealisasi di tahun 2021.

Baca Juga: Mengintip Harta Kekayaan Harisandi Savari, Anggota DPRD Jatim dari PKS, Tembus Rp9,8 Miliar

Politikus perempuan asal Kecamatan Sukodono ini mengakui, pembangunan infrastruktur bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Selain itu, tentunya mengurai kemacetan, dengan begitu waktu produktif masyarakat semakin panjang.

"Selain infrastruktur, saya juga mencatat aspirasi masyarakat tentang revitalisasi Puspa Agro, insentif bagi guru SMA swasta dan Madrasah Aliyah, serta keresahan masyarakat dengan berkembangnya gerakan radikal di Sidoarjo. Tentu semuanya menjadi atensi untuk diteruskan kepada institusi yang berwenang," pungkas Mantan Aktivis IPPNU tersebut. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO