GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) bekerja sama dengan Komunitas Gresik Movie menggelar pemutaran film karya sineas lokal di Kedai Kopi Gresiknesia, Jumat (4/12/020) malam kemarin.
Tidak kurang dari 100 penonton memenuhi pelataran Gresiknesia untuk menyaksikan pemutaran film berjudul Asih, Oma Njero, dan Hari Pertama Masuk Sekolah. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian Jatim Art Forum.
Baca Juga: Pimpin PII Gresik Periode Kedua, Berikut Program Awang Djohan Bachtiar
Syarif Wajabae dari Departemen Film Dewan Kesenian Jawa Timur mengatakan, Jatim Art Forum adalah acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur yang menyuguhkan enam bidang seni. Di antaranya, tari, musik, teater, sastra, seni rupa, dan film.
"Jatim Art Forum digelar sejak 29 November-6 Desember 2020. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Jatim Art Forum kali ini disebar penyelenggaraannya di beberapa kota di Jawa Timur, di antaranya Malang, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Lamongan," ujarnya.
Meski lokasi diguyur hujan, acara tetap berjalan dengan hangat. Pascapemutaran film, acara berlanjut dengan diskusi bersama para pengkarya di balik produksi. Di antaranya, yakni Heru Purwanto dari Surabaya (Film Asih), Novin Wibowo dari Malang (Film Hari Pertama Masuk Sekolah), dan Gelora Yudhas dari Ponorogo (Film Oma Njero). Diskusi yang bertajuk "Komunitas Film dan Kota" berlangsung menarik dengan dipandu Syska Liana sebagai moderator.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Syarif Wajabae menambahkan, Jatim Art Forum bidang film tahun ini berjalan lancar. Hal ini bisa terwujud atas kerja sama yang baik dari jajaran pengurus, seperti DKJT, sineas penyaji, penonton, maupun tuan rumah.
"Diskusi yang hangat dan terasa sekali rasa kekeluargaan. Beberapa ide menarik juga usulan-usulan kami tampung dan catat. Bahkan ada juga beberapa kawan sineas yang siap untuk saling kolaborasi, dan kami (DKJT) sebisa mungkin terus mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini," terangnya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Ia menuturkan, dengan diadakan di sebuah tempat yang berbentuk kedai kopi, Jatim Art Forum terasa begitu intim. Penonton yang datang saling berjejaring dan bertukar informasi untuk membicarakan film di Jawa Timur.
"Malam ini kami sungguh merasakan energi positif. Semoga semangat dan kekeluargaan ini senantiasa terjaga untuk kemajuan perfilman di Jawa Timur," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Gresik Movie Sanove Fadzar mengungkapkan bahwa dirinya merasa senang dan bangga dengan antusiasme para penonton yang rela datang jauh-jauh demi menyaksikan acara hingga usai.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
"Seperti tidak ada misbar (gerimis bubar) di sini. Banyak penonton yang tetap bertahan duduk meski hujan turun. Meski pada akhirnya diskusi dilanjutkan di dalam ruangan. Itu sungguh luar biasa," tuturnya.
Ia juga mengaku merasa terhormat, sebab komunitasnya dipercaya untuk menjadi tuan rumah kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur.
"Penonton yang hadir pun beragam, mulai remaja hingga dewasa. Selain itu, juga berasal dari beberapa kota seperti Malang, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik," tukasnya. (*/zar)
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News