Industri Fintech Berkembang di Tengah Pandemi, Tapi Terkendala Penggalangan Dana

Industri Fintech Berkembang di Tengah Pandemi, Tapi Terkendala Penggalangan Dana Ilustrasi.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski menurut survei industri fintech global tumbuh dan 60 persen perusahaan telah menghadirkan layanan dan produk baru, namun pertumbuhannya tidak merata. masih menghadapi kendala terkait operasi dan penggalangan dana.

Penyelenggara fintech juga mengisyaratkan perlunya lebih banyak dukungan peraturan dan pemerintah mengingat pandemik Covid-19 masih menjadi kendala bagi industri. Kendala pemerataan tersebut bergantung pada tingkat perkembangan ekonomi serta ketatnya peraturan terkait Covid-19 di masing-masing negara.

Pembayaran Digital, Digital Savings, WealthTech, dan Digital Asset Exchanges, secara global menunjukkan pertumbuhan di atas 20 persen. Sementara sektor Digital Banking, Digital Identity, dan RegTech menunjukkan pertumbuhan yang lebih rendah dengan sekitar 10 persen.

COVID-19 mempercepat perubahan perilaku orang dalam berinteraksi dengan layanan keuangan, yang telah menyebabkan kenaikan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari negara-negara berkembang untuk melanjutkan transisi mereka ke keuangan digital yang aman dan inklusif.

Walaupun studi tersebut menunjukkan hasil yang menggembirakan dari pertumbuhan FinTech, masih ada beberapa indikator peringatan. Beberapa perusahaan mengalami penurunan pada posisi keuangan mereka. Penyelenggara fintech juga mengkhawatirkan kemampuan mereka dalam meningkatkan modal di masa depan.

Co-Founder dan Executive Director Cambridge Centre for Alternative Finance, Bryan Zhang memaparkan, sebagian besar industri global tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19. "Meski demikian, hasil tersebut harus diinterpretasikan dalam konteks ketidakseimbangan dalam pertumbuhannya, dan peluang industri harus disandingkan dengan tantangan yang dihadapinya," tandanya, Sabtu (5/12).

World Bank Global Director for Finance, Competitiveness and Innovation, Caroline Freund menjelaskan, bagaimana industri fintech beradaptasi dengan pandemi dan menawarkan wawasan bagi regulator dan pembuat kebijakan yang ingin mempromosikan inovasi dan meraup keuntungan dari fintech sambil mengelola risiko bagi konsumen, investor, stabilitas keuangan, dan integritas.

Sementara itu, Head of Financial and Monetary Systems, World Economic Forum, Matthew Blake mengatakan, jika COVID-19 telah menganggu ekonomi global dengan dampak jangka panjang bagi perusahaan dan konsumen.

“Terlepas dari latar belakang yang menantang ini, fintech telah terbukti tangguh dan mudah beradaptasi yakni bisa berkontribusi pada upaya penyampaian bantuan pandemi, mampu menyesuaikan operasional dan menawarkan layanan untuk segmen pasar yang rentan, seperti bisnis mikro, kecil, dan menengah," pungkasnya. (diy/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO