TUBAN, BANGSAONLINE.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan jurnalistik untuk kaum milenial dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 bertempat di Votel Charis, Jumat (18/12/20).
Sesuai temanya, kegiatan jurnalistik tersebut mayoritas diikuti pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan kampus di Kabupaten Tuban. Namun, karena Tuban zona merah, sehingga jumlah peserta pelatihan dibatasi untuk mencegah kerumunan. Peserta juga wajib memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan pakai sabun sebelum acara dimulai.
Baca Juga: 100 Siswa MAN 2 Tuban Ikut Pelatihan Jurnalistik "Dari Tren Menjadi Keren"
"Kegiatan sedekah ilmu ini rutin digelar setiap hari Jumat yang diikuti para kaum milenial," ujar Ketua PWI Kabupaten Tuban, Pipiet Wibawanto.
Kata dia, PWI selalu men-support kegiatan sosial yang dilakukan Votel Charis dengan menggelar kegiatan jurnalistik. Kegiatan yang dilaksanakan setiap Jumat ini sangat tepat untuk berbagi ilmu kepada peserta. Harapannya, giat ini dapat menumbuhkan minat jurnalistik kepada para anak muda.
"Kegiatan ini penting karena siapa nanti yang akan menyajikan berita jika yang sudah tua-tua ini sudah pensiun," harapnya.
Baca Juga: PWI Tuban Gelar Turnamen E-Sport Sekaligus Sosialiasi Gempur Rokok Ilegal
Sementara itu, Pemateri Mochamad Sudarsono menyampaikan, kegiatan ini bertujuan mengajak para pelajar dan mahasiswa untuk memahami produk jurnalistik. Mulai bagaimana mengangkat fakta yang ada dan tidak diketahui oleh banyak masyarakat.
"Alhamdulillah para peserta juga antusias, meski dengan keterbatasan kehadiran karena menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19," bebernya.
Seorang peserta, Nina Resita mengaku senang mengikuti pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan PWI Tuban. Melalui pelatihan tersebut, ia menjadi tahu mana berita yang benar dan hoax. Sehingga, masyarakat bisa mengidentifikasi kebenaran berita tersebut.
Baca Juga: Silaturahmi Bersama Awak Media, Kapolres Ajak Jaga Kondusivitas Tuban
"Terima kasih atas materinya, karena kami sebelumnya juga belum tahu bagaimana membedakan hoax dan berita yang benar," ungkapnya. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News