SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Forkopimda Jawa Timur menggelar media gathering membahas tentang "Antisipasi Dampak Natal dan Tahun Baru 2021 serta penanganan Covid-19" dengan tema; "Covid-19 Tidak Mengenal Pangkat, Jabatan, dan ada di sekitar kita" yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/12/2020) siang.
Acara ini dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suhariyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta, dan Panglima Koarmada II Laksamana muda Sudihartawan.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
Hadir pula dalam kegiatan tersebut beberapa narasumber di antaranya, Dr. Brahmana Iskandar selaku Ketua IDI Surabaya, Dr. Sulung Budianto Direktur RS Darmo Surabaya, Dr. Windhu Purnomo dr. M.S. selaku Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, serta Bupati Jombang Munjidah Wahab dan juga Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang akan menyampaikan testimoni sebagai Penyintas Covid-19 melalui virtual.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, bahwa saat ini di Jatim ada tren kenaikan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah menyiapkan tambahan bed di rumah sakit. Dari yang sebelumnya 6.611 bed kini menjadi 7.001 bed.
Selain itu juga telah disiapkan 66 ruang isolasi khusus, karena pasien terkonfirmasi positif Covid-19 cenderung mengalami kenaikan pada saat libur panjang pada bulan Oktober lalu. Untuk itu, pemprov juga telah menambah rumah sakit, baik yang ada di Malang maupun di Surabaya.
Baca Juga: Sukseskan Program Presiden Prabowo, Polda Jatim Datangi Polres Pamekasan
Sementara untuk yang di Malang ada RS Boulevard. Pemrov Jatim juga melakukan konversi dua rumah sakit. Di Jember rumah sakit paru akan difokuskan menangani pasien Covid-19, begitu juga rumah sakit paru milik pemprov yang ada di Surabaya nantinya juga akan menjadi rumah sakit menangani pasien Covid-19.
"Kita konversi dua rumah sakit paru yang ada di Jember dan Surabaya untuk menjadi rumah sakit fokus menangani Pasien Positif Covid-19," kata Gubernur Jatim, usai menggelar Media Gathering di Grahadi, Sabtu (26/12/2020) sore.
Gubernur menambahkan, dari 127 Rumah Sakit yang disiapkan kini menjadi 145 rumah sakit. Sehingga Gubernur Jatim meminta kepada masyarakat di Jawa Timur tetap menjaga prokes. Karena penyebaran belum berhenti.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Ada penambahan RS yang disiapkan oleh Pemprov Jatim, yang semula 127 RS kini menjadi 145 RS," tambahnya.
Selain itu pada awal tahun bulan Januari 2021 nanti, Pemprov Jatim akan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat yang nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk Tenaga Kesehatan (Nakes), TNI dan Polri, serta Guru.
"Pada awal tahun nanti kita akan mendapatkan vaksin, namun nantinya akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk yang memang membutuhkan. Untuk memastikan bahwa vaksin tersebut aman dan halal, tinggal menunggu dari BPOM," urainya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Sementara untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah provinsi bersama jajaran TNI-Polri sudah koordinasi untuk melakukan operasi yustisi. Semua sudah sinergi didalam memerangi Covid-19 di Jatim.
Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta menjelaskan, bahwa penanganan Covid-19 di Jawa Timur ini melibatkan beberapa struktur. Mulai dari pemerintah, maupun masyarakat.
"Sehingga kita perlu melakukan komunikasi dalam menghadapi Covid-19. Polda Jatim sendiri sudah melakukan tiga kegiatan yang memang menjadi konsentrasi kami dalam menghadapi Covid-19, di antaranya, operasi yustisi, pembentukan kampung tangguh, dan covid hunter," paparnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
"Polda Jatim sendiri menjadi bagian struktur yang menangani Covid-19, sehingga kita sudah melakukan tiga hal untuk membantu Pemprov menangani penyebaran Covid-19 di Jatim," ucap Kapolda Jatim.
Adapun dari operasi yustisi yang dilaksanakan bersama-sama dengan pemerintah dan TNI, mulai dari bulan April sampai sekarang, sudah ada 3.409 ribu kegiatan yang dilaksanakan.
Hasilnya, ada 9 juta teguran yang dilakukan bagi masyarakat yang belum mentaati protokol kesehatan. Selain itu, untuk denda menghasilkan sebanyak 4 miliard lebih. Sementara kampung tangguh sudah terbentuk 2.561 tersebar di seluruh provinsi.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
"Sementara itu, Tim Covid Hunter tujuannya memindahkan orang yang tujuannya isolasi mandiri ke tempat karantina. Hari ini bersama dengan media untuk bersama-sama menggaungkan bahwa Covid-19 masih ada di sekitar kita. Sehingga Forkopimda Jatim, Pemerintah, TNI, dan Polri ini bisa melawan Covid-19 dan bisa melewati bersama-sama," pungkasnya. (ana/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News