SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sejak diguyur hujan lebat dua hari yang lalu, genangan air banjir di Desa Kepuhkiriman dan Desa Wadungasri, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo hingga kini belum juga surut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo Dwijo Prawito menyebut bahwa banjir di Desa Kepuhkiriman dan Desa Wadungasri, selain karena curah hujan yang tinggi, juga disebabkan pasangnya permukaan air laut.
Baca Juga: Dalam Sehari, Dua Rumah di Sidoarjo Terbakar, BPBD: Enam Bulan Terakhir Sudah Tangani 30 Kebakaran
"Jadi aliran air dari permukiman dan jalan raya, itu tidak bisa tertampung di sungai. Ini yang menyebabkan ada genangan. Pas curah hujan tinggi, pas pasang juga tinggi," kata Dwijo saat dikonfirmasi, Selasa (29/12/2020).
Dia memperkirakan, pasang air laut itu akan berlangsung hingga nanti malam. Menurutnya, kemungkinan baru besok, Rabu (30/12/2020), diprediksi akan ada penurunan dari ketinggian genangan di dua desa tersebut.
Ditanya perihal penanganan, Dwijo menyatakan bahwa hal teknis penanganan tersebut berada di wilayah Dinas PUBMSDA. Sebab, pihak dinas memiliki pompa air di daerah Waru tersebut. Namun lagi-lagi, hal tersebut baginya akan sia-sia sebelum ada penurunan pasang air laut.
Baca Juga: DWP BPBD Jatim dan Berbagai Komunitas Relawan Kebencanaan Gelar Aksi Donor Darah
"Karena aliran air ini kan ke Avfoer Buntung. Jadi ya mudah-mudahan pasang bisa segera surut, sehingga pompa bisa dimaksimalkan. Kalau dari pantauan kami memang yang parah di Kepuhkiriman sama Wadungasri," ujarnya.
Lebih lanjut, Dwijo mengungkapkan, kondisi genangan hari ini terbilang stagnan sejak diguyur hujan lebat dua hari yang lalu. Terlebih, kemarin, Senin (28/12/2020), hujan juga mengguyur area tersebut.
"Yah mungkin ada penurunan tapi cuma sedikit. Kami terus pantau kondisinya. Karena memang permasalahannya pasang air laut belum surut. Kami harap ini bisa segera surut, sehingga genangan di desa itu juga bisa segera surut juga," pungkasnya. (cat/zar)
Baca Juga: Cegah Banjir, TMMD Sidoarjo Tinggikan Jalan Lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News