PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pembubaran organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) disambut baik Ketua PC GP Ansor Bangil, H. Saad Muafi S.H. Namun, ia meminta pemerintah berimbang dalam menyikapi pembubaran ormas pimpinan Rizieq Shihab tersebut.
"Jika dibandingkan dengan pembubaran HTI, pemerintah lebih condong FPI. HTI itu sudah jelas, dia organisasi transnasional, ideologinya ingin merubah Pancasila," jelas Gus Afi sapaan akrabnya.
Baca Juga: Gus Sahil Terpilih Ketua PAC Ansor Lekok
Karena itu, ia berharap pemerintah juga harus tegas terhadap HTI. "Semua atribut FPI sudah tidak ada lagi, kegiatan FPI dihentikan, dan sebagainya. HTI kok tidak?," tanya Gus Afi kepada HARIAN BANGSA saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Kidul Dalem, Bangil, Pasuruan, Kamis (31/12) kemarin.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan HTI, FPI masih mengakui NKRI. FPI juga menghormati Pancasila, meskipun mereka mengatakan NKRI berbingkai syari'ah.
Gus Afi berharap kepada FPI yang saat ini sudah tak punya wadah hukum, tidak berkecil hati. Sebagai warga yang baik, ia berharap mereka tetap menghormati kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Tokoh Senior Ansor di Kota Pasuruan Ingin Gus Ipul Lanjut 2 Periode
Gus Afi juga mengajak kepada seluruh mantan kader atau anggota FPI untuk bergabung dengan organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
"Kami membuka lebar untuk teman FPI yang siap bergabung dengan NU. Ayolah kita duduk bersama menyamakan persepsi, kita kembali ke rumah besar kita, yakni NU," pinta Gus Afi.
Ia menegaskan tidak mendukung FPI, tapi ingin mengajak duduk bareng, berdiskusi dengan kepala dingin. "Karena mereka juga beraqidah Ahlussunah wal Jama'ah, cuma secara harkah (pergerakan) dan pola pikir kita beda," urainya.
Baca Juga: Merasa Dipersulit Urus Izin, Seniman di Pamekasan Tuding Polisi Takut FPI, Begini Kata Wakapolres
"Kami sebagai penjaga Ahlussunah wal Jamaah, kepingin ngajak teman-teman FPI berdiskusi, duduk bareng dengan kepala dingin. Tapi yang aqidahnya Ahlussunah wal Jamaah, kalau aqidahnya Wahabi, HTI, jelas kami menolak," pungkas Gus Afi. (afa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News