
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Produsen tahu di Kabupaten Tuban tak bisa berbuat banyak dengan kenaikan harga kedelai yang melambung tinggi akhir-akhir ini, Rabu (6/1/2021). Mereka hanya bisa pasrah menghadapi tingginya harga kedelai yang sebelumnya hanya Rp 6.500 per kilogram kini mencapai Rp 9.200 per kilogramnya.
Seperti yang dialami Wardam (72), salah satu pengusaha tahu di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Dirinya terpaksa memilih bertahan meski harga bahan baku naik, dengan konsekuensi menurunnya pendapatan dari memproduksi tahu.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
Hal itu disebabkan, jika memilih berhenti operasi, praktis usaha yang dirintis sejak tahun 1996 silam itu nantinya akan kembali memulai dari awal.
"Mau tidak mau harus bertahan, jika berhenti ada konsekuensi yang harus ditanggung pengusaha, yaitu memulai dari nol lagi dan itu tidak mudah," ujarnya.
Pemilik UD Barokah kelahiran Kecamatan Plumpang itu juga tidak terlalu berani berspekulasi dengan menaikkan harga tahu produksinya terlalu tinggi, karena berimbas pada penjualan.
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
Dirinya mengaku terpaksa menaikkan harga tahu produksinya sebesar Rp 2 ribu per papan, sehingga menjadi Rp 25 ribu dari sebelumnya yang dijual Rp 23 ribu. Sementara, untuk membuat tahu satu papan membutuhkan 2 kilogram kedelai. Praktis, ongkos untuk bahan baku saja sudah mencapai Rp 18.400, belum pengeluaran lainnya.
"Itu belum untuk kebutuhan produksi lainnya seperti BBM, transportasi, hingga upah pekerja. Kalaupun untung, itu sangat tipis sekali," imbuhnya.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional MI BAS International Islamic School Tuban
Meski terkena dampak dari kenaikan kedelai, namun usahanya masih memproduksi tahu seperti biasanya. Dalam sehari menghabiskan 250 kilogram hingga 300 kilogram kedelai. Sedangkan untuk penjualan, tahu produksinya dipasarkan di Kecamatan Palang, Plumpang, Kabupaten Tuban hingga di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
"Semoga pemerintah dapat segera menstabilkan harga kedelai kembali normal, sehingga usaha rumahan perajin tahu dan tempe bisa berjalan seperti biasa," harapnya. (gun/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News