284 Jamaah Umrah Samira Travel Landing di Madinah Perdana

284 Jamaah Umrah Samira Travel Landing di Madinah Perdana Para jamaah umrah yang akan berangkat menuju Madinah di Bandara Juanda T2.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 284 jamaah dari Samira Travel berangkat perdana pada Minggu, 17 Januari 2021 dari Bandara Juanda T2, langsung menuju Madinah menggunakan pesawat JT3100 Lion Air Premium. Ratusan jamaah itu ada yang dari Surabaya, Semarang, Solo, Jakarta, dan Kalimantan Timur (Kaltim).

Direktur Utama Samira Travel, Fauzi Wahyu Muntoro bersyukur para jamaah bisa berkesempatan landing pertama di Madinah saat pandemi. Menurutnya, landing di Madinah lebih efisien waktu. Setengah jam naik bus sudah sampai di Hotel. Namun jika landing di Jeddah bisa makan waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke hotel.

Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa saat ini jamaah bisa umrah dua kali dan sudah bisa di dalam pelataran masjid. Karena sebelumnya hanya bisa di luar saja.

Ditanya terkait biaya, Fauzi menegaskan ada penyesuaian harga lantaran protokol Covid-19. Menurut Fauzi, protokol kesehatan jamaah saat ini lebih ketat.  Antara lain, wajib melakukan karantina sehari sebelum terbang dan mengikuti swab test.

"Setelah mereka sampai di Makkah, mereka akan dikarantina selama 2 hari dan melakukan swab test kembali. Ketika hasilnya negatif, mereka dipersilakan untuk melakukan jamaah umrah. Sementara yang hasilnya positif akan dikarantina di sana, dan selanjutnya mereka bisa jamaah umrah," terangnya.

"Namun, pulangnya mereka (yang positif, red) tidak ikut rombongan awal, melainkan rombongan berikutnya. Pasca selesai, saat jamaah kembali ke Indonesia, mereka dikarantina kembali. Kita bekerja sama dengan Satgas Covid-19 dan sudah ada asuransi yang menjamin biaya tersebut," ungkapnya.

Peserta Jamaah Umrah, Linda Nurhayani mengaku cukup menunggu lama untuk bisa berangkat. Harusnya ia berangkat pada 28 Februari tahun kemarin (2020) dan dijadwal ulang hari ini.

"Senang tapi anak saya tidak ikut. Jadi berdua saja yang awalnya bertiga, karena sekarang kan ada batas usia 15 sampai 50 tahun. Jadi anak saya tidak ikut," ungkapnya.

Ditambahkan Fauzi, memang saat ini masih diberlakukan pembatasan usia saat pandemi. "Semoga ke depan bisa balik lagi supaya semua bisa mengikuti ibadah ," pungkasnya. (diy/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO