LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 7.726 rumah penduduk di 42 desa Kabupaten Lamongan terendam banjir luapan Sungai Bengawan Jero, Senin (18/1). Selain menggenangi permukiman, banjir juga merendam sarana-prasarana, infrastruktur jalan, lahan pertanian, dan sawah tambak seluas 637 Ha di enam kecamatan, yakni Pucuk, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, Glagah.
Menurut keterangan yang dihimpun BANGSAONLINE.com, Sungai Bengawan Jero meluap karena curah hujan yang sangat tinggi. Hal itu mengakibatkan Sungai Bengawan Jero tak mampu menampung kiriman debit air dari anak-anak sungai yang mengalir dari wilayah selatan dan tengah Kabupaten Lamongan.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Pemerintah Kabupaten Lamongan sebenarnya telah mengupayakan berbagai hal untuk percepatan penanganan banjir, di antaranya melakukan pembersihan gulma eceng gondok bersama TNI, Polri, dan masyarakat di sepanjang anak sungai menuju Bengawan Jero.
Selain itu juga melakukan penanganan tangkis Kali Patih - Kali Plalangan - Kali Mengkuli, membagikan sembako pada masyarakat terdampak, dan mendirikan posko kesehatan di 6 wilayah kecamatan.
Di samping berbagai upaya tersebut, Bupati Fadeli juga telah mengirim surat permohonan dukungan percepatan penanganan banjir di wilayah Bengawan Jero kepada Pemerintah Pusat, sebagai bentuk realisasi Perpres 80/2019 tentang Penanganan Banjir Bengawan Solo.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Surat ini dikirimkan beberapa hari lalu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, dan ditembuskan kepada Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Surakarta, dan Gubernur Jawa Timur.
"Perlu ada langkah konkret untuk merealisasikan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 terkait Penanganan Rehabilitasi Daerah Irigasi Bengawan Jero dan Percepatan Penuntasan Saluran Primer Daerah Irigasi Bengawan Jero (lanjutan saluran primer Intake Babat Barrage), termasuk perlunya penanganan pasca banjir (darurat) infrastruktur jalan dan jembatan," ujar Bupati Lamongan, Fadeli.
"Penanganan banjir ini memiliki peran dan arti yang sangat penting, kaitannya dengan penyediaan air baku irigasi dan drainase, serta kegiatan pertanian, di mana sampai saat ini penanganannya masih terkendala infrastruktur yang belum terpenuhi. Dengan dikirimkannya surat ini, kami berharap adanya dukungan baik dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam percepatan penyelesaian permasalahan banjir di Bengawan Jero,” pungkasnya. (qom/rev)
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News