Dikbud dan Kepala Sekolah di Sidoarjo Diminta Sesuaikan Belanja Pembelajaran Daring

Dikbud dan Kepala Sekolah di Sidoarjo Diminta Sesuaikan Belanja Pembelajaran Daring VIRTUAL: Pj Bupati Hudiyono melihat sistem pembelajaran daring, di SMPN 1 Sidoarjo, Kamis (21/1). foto: istimewa

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan para kepala sekolah di Sidoarjo diminta menyesuaikan pembelanjaan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring).

Harapan itu disampaikan Penjabat (Pj) Hudiyono saat mengunjungi SMPN 1 Sidoarjo, Kamis (21/1). Kunjungan Hudiyono ini bertujuan untuk melihat langsung bagaimana jalannya pembelajaran via daring di sekolah menengah pertama ini.

Baca Juga: Umsida Bedah Prospek dan Implementasi 14 Program Subandi-Mimik

Menurut Hudiyono, perlu adanya evaluasi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran daring. Sebab, efektivitas pembelajaran daring yang saat ini berjalan hanya sebesar 40%.

"Perlu adanya evaluasi perilaku administrasi agar sesuai dengan perilaku pembelajaran saat ini. Salah satunya adalah pembelanjaan anggaran. Pembelanjaan harusnya menyesuaikan dengan pembelajaran," cetus Cak Hud, panggilan karib Hudiyono.

Cak Hud menambahkan, pembelanjaan yang dilakukan oleh Dikbud maupun pihak sekolah tidak boleh menggunakan sistem pembelajaran model lama. Sebab, saat ini kondisinya jauh berbeda. Ia juga mencontohkan pada pembelanjaan dana BOS.

Baca Juga: Gelar FGD, Umsida Dorong Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Perizinan dan Pemasaran Produk UMKM

Dana BOS harusnya digunakan untuk penguatan jaringan. Sebab dalam pembelajaran sistem daring, proses transformasi ilmu dari guru ke murid bergantung pada jaringan.

"Tadi saya tanya, ternyata dana BOS untuk penguatan jaringan hanya 5%. Ini kurang, setidaknya 30% lah untuk penguatan jaringan. Ini di SMPN 1 Sidoarjo yang notabenenya SMP terbaik di Sidoarjo. Bisa jadi di sekolah lain di bawah standar yang ada di sini," jlentreh Cak Hud.

Dengan demikian, proses pembelajaran sistem daring dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala seperti delay yang disebabkan jaringan. "Saya sudah ngomong ke Kadispendik dan kepala sekolah tentang hal ini. Intinya, pembelanjaan harus menyesuaikan dengan pembelajaran," tandasnya.

Baca Juga: IIS SMP Progresif Bumi Shalawat Gelar 2 Kegiatan saat Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024

Dalam waktu dekat, Cak Hud berencana memanggil semua kepala sekolah untuk evaluasi pembelajaran sistem daring. Semua dilakukan untuk menjamin semua siswa mendapat kualitas pembejalaran yang prima meski di tengah pandemi seperti ini. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO