
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sudah tiga hari sekolah-sekolah di Kota Delta menjalankan pembelajaran daring. Kebijakan ini diterapkan berdasarkan imbauan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Sidoarjo menyusul kondisi keamanan nasional yang belum sepenuhnya kondusif.
Kepala SDN Pucang III, Asiyah, menilai bahwa pembelajaran daring kurang efektif. Ia menyebut banyak orang tua kesulitan mendampingi anak belajar dari rumah, sementara siswa cenderung tidak fokus.
"Sebenarnya sebagai guru dan wali murid belajar daring mengeluh kurang efektif, lebih baik tatap muka. Kondisi siswa tidak sama, sehingga banyak orang tua yang merasa pusing. Mungkin bisa ada solusinya," ujarnya, Rabu (3/9/2025).
Menurut dia, pembelajaran tatap muka lebih mudah dikontrol. Ia berharap situasi segera membaik agar sekolah bisa kembali beroperasi secara normal.
"Harapannya Kota Sidoarjo aman, tenteram, dan damai. Segala permasalahan semoga segera ada solusinya," tuturnya.
Sementara itu, siswa kelas 6 SDN Magersari, Muhammad Arjuna Alkhalifi, mengaku lebih senang belajar secara langsung di sekolah. Ia merasa suasana kelas lebih menyenangkan dibandingkan belajar dari rumah.
"Lebih enak secara langsung, karena bisa ketemu teman-teman. Kalau daring bosan di rumah," akunya.
Arjuna biasanya belajar daring bersama adiknya, Almeera Andrena Humaira, yang masih duduk di kelas satu SDN Magersari. Keduanya kerap didampingi orang tua saat belajar di rumah.
Kepala Dispendikbud Sidoarjo, Tirto Adi, menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka akan kembali dibuka. Evaluasi akan dilakukan hingga Sabtu (6/9/2025) untuk melihat perkembangan situasi.
"Nunggu hasil evaluasi nanti sampai hari Sabtu besok bagaimana perkembangannya," ucapnya.
Selama 3 hari pelaksanaan pembelajaran daring, Dispendikbud Sidoarjo mencatat tidak ada keluhan berarti dari sekolah maupun siswa.
"Alhamdulillah, sejauh ini aman, tidak ada keluhan dari para siswa maupun sekolah ke kami," pungkasnya. (cat/mar)