SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Teka-teki siapa Abu Janda yang selama ini sering membuat pernyataan kontroversial sehingga sebagian besar umat Islam gregetan dan marah akhirnya terbongkar. Pria bernama Heddy Setya Permadi yang pernah mengaku NU dengan memposting foto bersama Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, ternyata diduga penyusup di NU, terutama di GP Ansor.
Yang menarik, pernyataan Abu Janda penyusup di Ansor itu disampaikan bukan oleh sembarang orang. Tapi tokoh NU berpengaruh dan ahli intelijen. Siapa lagi kalau bukan KH. As’ad Said Ali
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
“Kesimpulan saya dia penyusup kedalam Anshor / NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Anshor / Banser,” kata KH As’ad Said Ali di akun facebook-nya berjudul SAATNYA BERSIKAP THD ABU JANDA.
(KH As'ad Said Ali: foto: ist.)
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
Mantan Wakil Ketua Umum PBNU itu mengaku bahwa beberapa tahun yang lalu dirinya selaku Ketua Dewan Penasehat Ansor merpertanyakan kepada pimpinan GP Ansor tentang Abu Janda
“Setelah dia bicara ngawur ttg NU di tivi,” tulis mantan Wakil Kepala Badan Intelijen (BIN) itu.
Lalu bagaimana hasilnya, Pak Kiai? “Setelah di cek ternyata tidak ada rekomendasi dari Cabang atau Wilayah Banser sesuai dengan persyaratan utk diterima sbg peserta kaderisasi Anshor/ Banser.,Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU , saya kira dg pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda,” tulis Kiai As’ad Ali.
Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim
Lalu, “Oleh pimpinan Banser yg bersangkutan sudah di tegur untuk tdk bicara ttg ke NU- an atas nama Anshor dan juga menginfokan beberapa media terkenal mengenai hal itu. Persoalannya ,ia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka ia bagian dari NU padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja,” tegas Kiai As’ad Ali.
(Abu Janda: foto: ist)
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Menurut Kiai As’ad Ali, pernyataan-pernyataan Abu Janda selama ini telah banyak membuat kerusakan di NU. “Kerusakan provokasi yang ditimbulkannya dilingkungan NU selama ini cukup besar. Beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi ( mufarakah ) struktur NU misalnya didaerah sekitar Bogor, karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah an Nahdliyah. Saya mensinyalir ada abu janda - abu janda yg lain yang berpura pura membela NU melalui medsos , tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” kata Kiai As’ad Ali panjang lebar.
Kiai As’ad Ali pun memberikan saran. “Sebagai warga nahdliyin saya menyarankan, “Sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda”. Dia memanfaatkan nama besar NU utk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU,” tegas Kiai As’ad mengakhiri tulisannya.
Seperti ramai diberitakan, Bareskrim Polri memanggil Abu Janda berdasar laporan Medya Rischa tentang dugaan ujaran SARA dan penistaan agama.
Baca Juga: Khofifah Disambut Pekikan 'Lanjutkan' saat Berangkatkan Peserta Jalan Sehat Hari Santri di Madiun
Pemanggilan itu terakait dengan cuitan Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' di twitter. Cuitan itu berawal dari twit war Abu Janda dengan Tengku Zulkarnain.
Lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, Tengku Zulkanain membahas soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Dalam cuitan itu ia menulis tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya, Ahad (24/1).
lalu terjadi perang pernyataan dengan Abu Janda. Saat twit war itulah Abu Janda sempat menyebut "Islam arogan" yang hingga kini menghebohkan di kalangan umat Islam, terutama di NU dan pesantren.(tim)
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, Gus Kholil: Khofifah adalah Ibu Santri Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News