Dua Warga Pengungsi di Tanggul Brantas Jombang Meninggal Dunia, Keduanya Lansia

Dua Warga Pengungsi di Tanggul Brantas Jombang Meninggal Dunia, Keduanya Lansia Kondisi pengungsian di atas Tanggul Sungai Brantas. (foto: AAN AMRULLOH/ BANGSAONLINE)

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dua warga pengungsi korban banjir akibat jebolnya Tanggul Sungai Avour Besuk yang berada di Tanggul Sungai Brantas di Desa/Kecamatan , Kabupaten Jombang meninggal dunia.

Kepala Desa Zaenal Arifin membenarkan jika ada dua warganya yang meninggal dunia selama masa pengungsian. Mereka yaitu Zaini (60) dan Ija (80), kedua perempuan tersebut berasal dari Dusun Kedunggabus, Desa . Keduanya mempunyai riwayat sakit yang sudah lama.

Baca Juga: Hasil Operasi 2024 Polres Jombang, Ribuan Botol Miras Berbagai Merk Dimusnahkan

"Zaini meninggal hari Minggu (7/2/2021) kemarin, dengan riwayat sakit stroke yang sudah lama. Kami sempat membawanya ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia. Beliau sempat dua malam menginap di tenda dengan kondisinya yang sakit-sakitan," ucapnya, Senin (8/2/2021).

"Jadi pihak keluarganya melapor ke kami Minggu pagi, namun sudah dalam kondisi kritis. Kemudian kami dengan ambulans desa langsung membawa ke rumah sakit, untuk mendapat perawatan. Siangnya sekitar pukul 13:00 WIB, meninggal dunia," imbuhnya.

Satu warga lagi yang meninggal, lanjut Kades , juga mengalami hal yang sama. Karena sakit yang sudah lama dan dibawa ke rumah sakit yang akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Dorong Perekonomian, Disperkim Jombang Bangun Jalan Penghubung Antar Desa

"Yang satunya sama, beliau juga sakit lama, dan dibawa ke rumah sakit, dan meninggal di rumah sakit pada tadi pagi," ungkapnya.

Disebutkan Kades , warga yang mengungsi di Tanggul Brantas ada sebanyak 2.000 orang lebih yang merupakan pengungsi dari dua dusun, yakni Dusun dan Dusun Kedunggabus. Saat ini, untuk pengungsi di tanggul tidak ada lagi lansia dan anak-anak, semua pengungsi kebanyakan laki-laki.

Baca Juga: Atasi Banjir Sejak 17 Tahun, Pemkab Jombang Normalisasi Sungai di Desa Sidokerto

"Rata-rata orang laki-laki untuk menjaga harta benda dan segala macam. Dan kedua, gak ada lagi wanita tua, ibu-ibu lansia, itu semua yang di tanggul tinggal yang muda-muda. Sedangkan pengungsi yang sakit saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan," pungkasnya.

Hingga hari ini, kondisi banjir yang melanda Desa akibat jebolnya Tanggul Sungai Avour Besuk sudah berangsur surut. Namun, para pengungsi masih belum bisa pulang ke rumahnya masing-masing lantaran masih ada beberapa titik yang debit airnya masih tinggi. (aan/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO