SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ketua KPU Sidoarjo M. Iskak (48) menjadi korban kedua dari aksi komplotan ganjal ATM. Puluhan juta uang tabungan ketua KPU itu raib, Rabu (16/2/2021) kemarin.
Baca Juga: Kasi Humas Polresta Sidoarjo Beri Kuliah Umum Strategi Kehumasan Masa Pilkada 2024
Ketua KPU Sidoarjo M. Iskak menceritakan awal mula terjadinya peristiwa tersebut. Mulanya, dia hendak mengambil uang di ATM yang dekat dengan rumahnya, yaitu di ATM Bersama di gerbang Perum Citra Garden Desa Ental Sewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. "Ketika sampai di ATM itu sekitar pukul 16.00 WIB," ceritanya, Kamis (18/2/2021).
Selanjutnya, dia masuk bilik ATM Bersama yang paling utara, dan langsung memasukkan kartu ATM. Tapi kartu ATM itu hanya masuk separuh. Kemudian, dia menarik kartu ATM tersebut dan mencoba memasukkan lagi, namun tetap tak bisa.
"Akhirnya saya keluar bilik. Nah, saat di depan bilik itulah, ada seseorang yang bertanya ke saya. Kenapa Pak, apakah gak bisa. Langsung saya jawab, iya kartu ATM gak bisa masuk. Orang itu pun menjawab, saya tadi bisa, sini saya bantu memasukkan kartu," paparnya.
Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini
Seseorang berbaju abu-abu yang menawarkan diri itu, lanjutnya, awalnya mencoba ATM yang dia bawa sendiri dan berhasil masuk, tapi tidak dilanjutkan transaksi.
"Selanjutnya, saya memberikan kartu ATM saya ke seseorang yang berbaju abu-abu itu. Ternyata ATM saya bisa masuk ketika kartu ATM saya dimasukkan orang berbaju abu-abu tadi. Saat itulah mungkin kartu ATM saya ditukar dan saya tidak tahu," terangnya.
"Orang itu langsung keluar bilik, dan saya pun langsung pencet nomer pin, tapi muncul tulisan di layar, nomor pin salah. Sampai saya ulangi dua kali. Saat saya panik pencet nomor pin ada orang seseorang ngintip dari bilik sebelah," sambungnya.
Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Sidoarjo Musnahkan 30 Kg Sabu Senilai Rp30 M dari Pengungkapan Kasus Juli
Lantaran takut kartu ATM-nya akan tertelan mesin, maka akhirnya korban menekan tombol cancel untuk membatalkan transaksi, dan kemudian korban menghubungi call center bank, namun tak diangkat. "Akhirnya saya memutuskan ke bank yang berada di sebelah Hotel Luminor," jelasnya.
Saat sampai di parkiran bank, M. Iskak terkejut, karena mendapatkan SMS jika ada transaksi penarikan sampai 10 kali, dengan total Rp9.750.000. Lalu, korban pun menemui satpam bank untuk melakukan pemblokiran karena bank sudah tutup. Satpam bank pun ikut membantu telepon ke call center, namun tak diangkat.
"Akhirnya, uang saya yang tersimpan dalam tabungan habis, hanya sisa Rp100 ribu. Setelah terakhir ada SMS masuk, dengan keterangan transaksi transfer dua kali, dengan nilai 27 juta rupiah," paparnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Ketua KPU Sidoarjo itu mengingatkan jika mengambil uang di mesin ATM dan kartu ATM tidak bisa masuk ditambah lagi ada orang sok pahlawan yang bersedia membantu, abaikan saja. Lebih baik tunda transaksi atau pindah tempat.
"Cukup saya saja yang menjadi korban terakhir, yang lainnya jangan," tuturnya. Selanjutnya, korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Sidoarjo guna tindakan lebih lanjut.
Kasubbag Humas Polresta Ipda Tri Novi Handono menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dengan kerugian korban mencapai Rp36,8 juta, dan perkara ini sedang dalam proses penyelidikan pihak Satreskrim Polresta Sidoarjo. "Iya sudah laporan, dan dalam proses penyelidikan," pungkasnya.
Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya
Perlu diketahui, sebelumnya pada satu bulan yang lalu, tepatnya Selasa (18/1/2021), Rahayu, Warga Perum Pondok Jati Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo, juga menjadi korban komplotan ganjal ATM tersebut, dan komplotan itu berhasil membobol uang korban sebanyak 62 juta rupiah. (cat/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News