TUBAN, BANGSAONLINE.com - Konsumen pasar semen domestik mengalami penurunan sebesar 10,4 persen dari tahun sebelumnya. Hal tersebut berimbas menurunnya penjualan semen domestik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) tbk. Volume penjualan semen dan terak SBI turun sebesar 11,6 persen dari 11,9 juta ton tinggal 10,5 juta ton pada tahun 2020 lalu.
Beruntung, pasar ekspor mengalami pertumbuhan cukup menjanjikan, yakni sebesar 51,8 persen. Dampaknya, penjualan ekspor SBI melonjak dari 502 ribu ton di tahun 2019, menjadi 1,5 juta ton pada tahun 2020 atau naik sebesar 198,1 persen.
Baca Juga: Peduli Olahraga, SBI Resmikan Sekolah Sepak Bola Dynamix
"Terjadi peningkatan laba bersih sebesar 30,4 persen, meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 8,6 persen dari dampak pandemi. Hal ini tidak terlepas dari efisiensi sehingga mampu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen," jelas Presiden Direktur PT SBI, Aulia Mulki Oemar, Jumat (19/2/2021).
Aulia menjelaskan, pandemi Covid-19 membayangi kinerja SBI sepanjang tahun 2020 lalu. Peningkatan jumlah kasus positif yang berimbas pada peningkatan mitigasi pemerintah melalui berbagai upaya pembatasan pada aktivitas masyarakat, serta fokus pemerintah untuk mengalihkan pendanaan pada pencegahan Covid-19 turut memengaruhi performa pasar semen domestik.
"Penurunan volume juga terjadi di sektor bisnis beton dari 1,5 juta meter kubik menjadi 874 ribu meter kubik atau minus 41,8 persen. Penurunan terbanyak terjadi di sektor agregat yang turun dari 2,3 juta ton menjadi 614 ribu ton pada tahun 2020 atau sebesar 73,2 persen," tuturnya.
Baca Juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, SBI Dorong Pemulihan SDA di Wilayah Operasi
Program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2020, mampu membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 12,8 persen. Sehingga perseroan mampu meningkatkan Laba Sebelum Bunga & Pajak Penghasilan dan akhirnya mencetak Laba Bersih.
"Kita sudah dapat banyak pembelajaran sepanjang tahun 2020. Kini saatnya sektor industri bangkit dengan strategi-strategi baru. Untuk mendukung upaya-upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah, bersama SIG kami menetapkan fokus untuk mengembangkan nilai tambah dan menghadirkan solusi-solusi inovatif baru, untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cepat, mudah, berkualitas serta penerapan protokol kesehatan pada setiap rantai pasokan hingga produk atau layanan diterima pelanggan,” pungkasnya. (gun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News