Puluhan Wartawan Kediri Divaksin Covid-19

Puluhan Wartawan Kediri Divaksin Covid-19 Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Apip Permana saat disuntik vaksin Covid-19. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Puluhan wartawan dari berbagai media, baik cetak dan elektronik yang selama ini menjalankan tugas jurnalistik di lingkungan Pemkot Kediri, menjalani vaksinasi Covid-19, di Balai , Selasa (2/3).

Penyuntikan vaksin bagi awak media tersebut dilakukan oleh petugas vaksinator dari Puskesmas Balowerti dan Puskesmas Kota Wilayah Utara. Selain awak media, agenda vaksinasi tersebut juga diikuti oleh para ASN di lingkungan Pemkot Kediri, termasuk Kepala Dinas Kominfo Apip Permana.

Seperti proses vaksinasi pada tahap 1, para peserta vaksinasi harus melalui beberapa meja, seperti meja pendaftaran dan meja screening. Setelah dinyatakan bisa divaksin, maka peserta menuju ke tempat dilakukan vaksin.

Usai mendapat suntikan vaksin, peserta menuju meja observasi dan harus menunggu 30 menit untuk memastikan tidak ada keluhan setelah divaksin. Setelah observasi 30 menit dan dinyatakan aman, peserta diperbolehkan meninggalkan tempat.

Apip Permana mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk wartawan dilakukan serentak dengan pekerja publik lain, seperti dengan ASN/TNI/Polri, dan tenaga kesehatan lain yang belum divaksin pada tahap pertama.

Apip mengaku tidak merasakan apa-apa saat menerima suntikan vaksin. Begitu pun setelah disuntik, dirinya tidak merasa ada sesuatu yang patut dikhawatirkan. "Kalau digambarkan, mungkin lebih sakit digigit semut kecil," katanya.

Dalam kesempatan ini, Apip juga membantah beredarnya berita hoax beberapa waktu lalu, yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan wajah bengkak, pusing, dan efek lainnya. "Berita hoax itu jelas tidak benar," kata Apip usai menerima vaksin, Selasa (2/3).

Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka Apip mengimbau semua penerima vaksin menghindari pola hidup tidak sehat jauh hari sebelum divaksin. Seperti tidak begadang, merokok yang bisa membuat tensi darah tinggi, sehingga berpotensi gagal divaksin. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Santri Ponpes Asy Syafi'i Nganjuk Antusias Ikuti Vaksinasi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO