SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Polisi kembali menggerebek pemain rokok ilegal di Tanggulangin Sidoarjo. Padahal, Rabu (03/03/21) kemarin, sebanyak 1,2 juta batang rokok ilegal, termasuk merk coffee, dimusnahkan oleh petugas Bea Cukai Juanda, Sidoarjo.
Rabu (03/03/21) sore sekitar pukul 17.00 WIB, Anggota Reskrim Polsek Tanggulangi menggerebek pabrik rokok ilegal di Jalan Randegan Kecamatan Tanggulangin, Rabu (3/3). Petugas menyita 1,1 juta batang rokok ilegal, merk coffee lagi.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Kapolsek Tanggulangin Kompol Eka Wira Dharma Sibrani mengatakan, penggerebekan tersebut dilakukan di pabrik PT. Delta Makmur. Di sana, pihaknya menemukan sekitar 1,1 juta batang rokok ilegal yang diduga ditempeli dengan cukai palsu. Rokok siap edar tersebut tersimpan di dalam pabrik rokok Delta Makmur.
"Akhirnya kami langsung menyita jutaan batang rokok tersebut dan kami bawa ke Mapolsek Tanggulangin untuk diamankan," katanya, Kamis (4/3) sore.
Jutaan batang rokok itu dikemas dalam 86 karton. Setiap kartonnya berisi delapan dus. Dan setiap dus berisi delapan slop. Setiap slop berisi 200 batang rokok yang dikemas dalam bentuk pack. Satu packnya berisi 20 batang rokok.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Kompol Wira menambahkan, jutaan batang rokok tersebut menggunakan cukai sigaret kretek tangan (SKT). Seharusnya mereka menggunakan cukai sigaret kretek mesin (SKM). Tak hanya itu, rokok tersebut ternyata menggunakan cukai SKT isi 12 batang. Padahal dalam satu packnya berisi 20 batang rokok.
"Ada dua pelanggaran dalam kemasan rokok tersebut, dan kerugian negara ditaksir miliaran," ujar Wira.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, pihaknya menyerahkan barang bukti 86 karton rokok ilegal merk coffee itu ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Juanda, Sidoarjo.
"Sudah kami serahkan ke Bea Cukai Juanda," pungkasnya. (cat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News