KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kematian MS (16), salah satu pekerja seks, di Hotel Lotus Garden beberapa waktu lalu menjadi pintu bagi Polres Kediri Kota untuk membongkar jaringan prostitusi online lintas provinsi yang sedang beroperasi di wilayah hukum Polres Kediri Kota.
beroperasi secara online, yang dibunuh oleh pelanggannya, Refi Purnomo (23) warga Tuban, akhirnya Satreskrim Polres Kediri Kota berhasil membongkar jaringan prostitusi online lintas Provinsi yang .
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Verawaty Thaib menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa kematian MS yang dibunuh Refi Purnomo (23), Minggu (28/2) lalu, berawal dari transaksi seks secara online melalui aplikasi MiChat.
Karena tidak bisa membayar uang jasa pelayanan seks sebesar Rp.700 ribu, tersangka Refi Purnomo akhirnya membunuh MS.
"Sejak bulan Februari 2021 (beroperasi di Kota Kediri, red). Jaringan mereka yang berjumlah 5 orang terdiri dari 2 pekerja seks di bawah umur MS (meninggal) dan TP (15), serta 3 orang yang bertindak sebagai mucikari, yaitu Dk (36), NK (38, ibu kandung TP), dan DR (22)," kata AKP Verawaty Thaib didampingi Kasubbag Humas AKP Kamsudi saat memimpin rilis pers, Selasa (9/3).
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Menurut AKP Verawaty, mereka semua berasal dari Bandung, Jawa Barat. Bahkan NK sendiri yang bertindak sebagai mucikari untuk anaknya, TP. "Mereka beralasan masalah ekonomilah, yang membuat jaringan prostitusi online itu," terang AKP Vera.
Sementara itu, TP yang masih berusia 15 tahun saat ini mengalami trauma berat karena menjadi korban eksploitasi seksual kedua orang tuanya. TP dipekerjakan orang tuanya sebagai terapis pijat yang melayani layanan plus-plus.
TP bersama dengan kedua orang tuanya biasa singgah dari satu kota ke kota lainnya untuk menjaring pelanggan pria hidung belang. Dalam dunia prostitusi online, singgah dari kota ke kota lainnya biasanya disebut dengan istilah ekspo.
Baca Juga: Polres Kediri Kota Lakukan Sterilisasi Gereja Jelang Natal
Sedangkan Luluk Nita Kumala, Kepala Bidang Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Kediri mengatakan, bahwa saat ini TP tinggal di safe house yang dirahasiakan. Selama tinggal di safe house ini, tim pendampingan melakukan pendampingan kejiwaan atas trauma yang dialami oleh TP.
Sementara itu, Senin (8/3) sore kemarin, telah dilakukan rekonstruksi terbunuhnya MS oleh Refi Purnomo di Hotel Lotus Kota Kediri. Dalam rekonstruksi tersebut, Refi harus memperagakan beberapa adegan dari saat datang ke kamar, cekcok yang berakhir dengan terbunuhnya MS, sampai meninggalkan kamar hotel. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News