SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Direktur Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya M Andra Aditiyawarman menegaskan akan memperkuat inovasi teknologi penerbangan di institusi yang dipimpinnya.
Hal itu ditegaskan usai acara Sidang Senat Terbuka Politeknik Penerbangan Surabaya Dalam Rangka Dies Natalis ke-31 dengan Pidato Ilmiah “Orientasi dan Fokus Perguruan Tinggi di Era VUCA” di Poltekbang Surabaya, Rabu (17/03).
Baca Juga: Kepala BPSDM Perhubungan Beri Pedoman 208 Wisudawan Perwira Transportasi Poltekbang Surabaya
“Yang dibutuhkan oleh organisasi mulai dari pemanfaatan teknologi IT dan tata kelolanya. Sisi akademik, kita butuh pengembangan pengakuan kelembagaan akreditasi nasional maupun internasional. Dan yang penting kita juga melakukan inovasi terus-menerus. Memanfaatkan hasil karya teknologi yang bisa diterapkan di masyarakat,” kata Andra, sapaan akrab Direktur Poltekbang.
Ia juga mendukung upaya pengembangan segala inovasi di Poltekbang Surabaya lewat branding ke media, terkait keunggulan teknologi di bidang penerbangan.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi segala perubahan yang dihadapi perguruan tinggi di era VUCA (Volality, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Era munculnya ketidakpastian, kompleksitas dan hal-hal yang ambigu.
Baca Juga: CEO Diganti Camat, Direktur Diganti Kades, Dirut Batik Air Pakai Anting Banyak Tato
“Kita harus bisa mengantisipasi segala perubahan yang akan kita hadapi kedepannya. Dalam rangka mengepakkan sayap kita ‘Heading To The Right Direction’ seperti tema Dies Natalis kali ini, maka mulai dari kemajuan teknologi, mewujudkan misi Poltekbang Surabaya harus kita menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Termasuk kesiapan kita menyiapkan SDM yang akan mengelolanya,” tegas Andra.
Ide itu juga seiring dengan masukan yang disampaikan oleh Rektor Rektor Insitut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Mochamad Ashari dalam Orasi Ilmiah secara virtual bertema “Orientasi dan Fokus Perguruan Tinggi di Era VUCA”.
“Terkait peningkatan kualitas institusi. Ini menyangkut dua, mau di manajemen atau Tri Dharmanya dulu. Tri Dharma mau di yang bagian apa dulu, akreditasi, penelitian atau inovasi dulu, ini kita lengkapi. Kalau belum ada lembaga inovasinya, misal kita buat penelitian saja enggak cukup, harus ada inovasi yang bisa menghasilkan produk-produk yang bisa dimanfaatkan langsung. Penelitian output-nya publikasi. Inovasi output-nya dilimitasi. Di sisi manajemen, pemanfaatan ISO, kerjasama dalam dan luar negeri. Ini semua bentuk peningkatan kualitas institusi,” papar Ashari dihadapan pimpinan Sidang Senat Terbuka dan civitas akademika Poltekbang Surabaya.
Baca Juga: Rayakan Dies Natalis ke-31, Poltekbang Surabaya Gelar Istigasah Hingga Pembukaan Padat Karya
Untuk bisa menjalankan hal tersebut, manajemen Poltekbang Surabaya diminta keluar dari comfort zone.
“Kita perlu menggeser comfort zone, zona nyaman kita selama ini. Poltekbang Surabaya sebagai BLU (badan layanan umum) sudah sangat nyaman, disiapkan road map oleh Kabadan (Kepala BPSDMP, red). Misal traffic control akan bertahan berapa lama menggunakan tenaga manusia, artificial intelligence ini sudah masuk yang nantinya bukan berupa robot tapi hanya alat-alat saja yang bisa mendeteksi posisi pesawat lewat radar atau satelit secara otomatis dan langsung memberikan info ke pilot. Nah menggunakan orang ini sampai kapan? ini tantangannya. Pasti semua arahnya akan ke sana,” imbuhnya.
Tak sampai di situ, Mohamad Ashari juga menyebutkan soal teknologi komunikasi penerbangan juga bakal mengalami perubahan yang tak lagi didominasi dengan tenaga operator manusia.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Dukung Penuh Layanan Penerbangan GIA Khusus Kargo Surabaya-Hongkong
“Berapa lama masih akan menggunakan operator. Dimana operator ini kerjanya detik by detik, menit by menit. Atau nanti hanya dibutuhkan satu orang saja sebagai penjaga alatnya. Ke depan teknologi akan menuju artificial intelligence. Pengoperasian sistem berjalan sendiri. Nah ini semua yang sudah kita lakukan saat ini bisa bertahan sampai kapan? Ini perlu dipikirkan dan gerak cepat untuk dianalisis,” saran dia.
Ditambahkan, perlunya melakukan analisis untuk tumbuh dan keluar dari zona nyaman. Sebab jika hanya merasa puas sampai di tahap ini saja, maka sudah tidak ada lagi pertumbuhan dan pergerakan mengantisipasi hal-hal baru yang akan datang.
“Terakhir jangan lupakan branding. Bisa lewat promosi, kerja sama, prestasi atupun produk yang semuanya disosialisasikan ke media, baik itu media massa maupun media sosial. Bisa lewat kerja sama, iklan juga pemberitaan secara luas,” tandasnya.
Acara Sidang Senat Terbuka ini sekaligus menjadi puncak Dies Natalis Poltekbang Surabaya ke-31. Sejumlah rangkaian kegiatan perayaan juga telah selesai digelar. Diawali Lomba Inovasi Media Pembelajaran di Era Pandemi, Lomba Kreasi TikTok, Lomba Fashion Show Virtual, Virtual Workshop on International Standard Paper Writing and Publication (IEEE Indonesia Section) dan Webinar Capaian Kurikulum Melalui Media Interaktif Learning.
Kemudian, Cadet Virtual English Competition (English Comic, Story Telling, Speech, Debate), Lomba Redesign Combination Mark Logo Poltekbang Surabaya, Short Video Competition, Akasa Virtual Run, Istighosah Shalawat dan Santunan Anak Yatim hingga pelaksanaan Sidang Senat Terbuka.
Acara tadi dipimpin oleh Ketua Sidang Senat Terbuka Hartono. Dengan peserta yang hadir secara offline yaitu Direktur Poltekbang Surabaya M Andra Aditiyawarman, Wadir I Poltekbang Surabaya M Rifai, Wadir II Poltekbang Surabaya Wiwid Suryono dan Wadir III Poltekbang Surabaya Suhanto. Dan pihak manajemen yaitu Kasubag dan 6 Kaprodi Poltekbang Surabaya.
Dihadiri pula secara virtual oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara BPSDMP Kementerian Perhubungan Heri Sudarmadji, serta seluruh civitas akademika dan taruna/taruni Poltekbang Surabaya. (mid/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News