Datangi BLP Pasuruan, Ketua LSM: Jangan Takut Ditekan Preman Peserta Lelang

Datangi BLP Pasuruan, Ketua LSM: Jangan Takut Ditekan Preman Peserta Lelang Ismail Makky, S.H., Ketua LSM Format saat mengirimkan surat permintaan klarifikasi ke BLP Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ismail Makky, S.H., Ketua LSM Forum Rembuk Masyarakat Wilayah Timur (Format) meminta Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Pasuruan bekerja profesional dan prosedural dalam melakukan tender proyek.

Permintaan tersebut disampaikan Ismail melalui surat permintaan klarifikasi yang dikirim ke BLP, menyikapi dugaan adanya calo proyek berlatar belakang LSM yang mengintervensi proses lelang.

"Oknum LSM tersebut meminta agar rekanan yang dikawal dimenangkan dalam tender," sebut Ismail.

Adapun beberapa poin yang disampaikan Ismail dalam surat tersebut, antara lain meminta BLP waspada dengan peserta lelang yang penawaran 30% dari nilai pagu. "Apa ada jaminan hasil pekerjaan yang ditangani bisa bermutu dan sesuai spesifikasi teknis jika penawarannya 30% dari nilai pagu? Meskipun peserta lelang melengkapi persyaratan yang diminta oleh OPD dan BLP," ujarnya.

Ia mengingatkan kasus proyek penanaman pipa SPAM Umbulan tahun 2020 di Kecamatan Beji dan Kecamatan Rembang. Di mana kedua proyek tersebut tidak rampung 100 persen lantaran rekanan melakukan penawaran 30% dari nilai pagu. 

Ia menduga, penundaan jadwal penetapan pemenang tender yang sedianya dilakukan Kamis (18/03) kemarin, menjadi Selasa (23/3) mendatang, juga akibat adanya intervensi dari oknum LSM yang mengawal rekanan.

"Saya siap back up BLP dari tekanan preman calon peserta lelang," tukas pria yang akrab dipanggil Maki.

Untuk diketahui Pemkab Pasuruan saat ini sedang melelang beberapa mega proyek, antara lain gedung Perkantoran OPD senilai Rp 22 miliar. Lelang ini diikuti empat peserta yang jadi langganan rekanan Pemkab Pasuruan, yakni PT. Anggaza Widya Ridamuliya, Bertebar Bersama Bendera, Hutomo Mandala Putra, dan Cipta Karya Multi Teknik.

Selain itu, juga melelang pembangunan jalan wisata Bromo yang dibiayai dari bantuan Australia senilai Rp 22 miliar, dan peningkatan jalan wates tani Rp 9 miliar. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO