JEMBER, BANGSAONLINE.com - Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember akan menerapkan sistem pemerintahan yang berbasis elektronik.
Semangat itu diwujudkan dalam rapat pembahasan konten dan platform satu data daerah bersama Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Provinsi, Bakorwil V Jember, serta Perusahaan Telkom di Aula Bakorwil V Jember, Rabu (24/03/2021).
Baca Juga: Gelar Patroli, Satpol PP Jember Pastikan Tempat Hiburan Malam Tak Beroperasi saat Ramadan
Plt Kepala Bakorwil V Jember Drs. Benny Sampirwanto, M.Si. pada kesempatan itu menjelaskan bahwa data yang akurat akan menghasilkan sebuah kebijakan yang dapat mendukung program pemerintah di dalam pengambilan keputusan di suatu daerah.
Kata dia, satu data merupakan semangat pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan serta pelayanan publik yang berkualitas dan tepercaya.
"Tentu itu semua diperlukan sebuah sistem pemerintahan berbasis elektronik," jelasnya.
Baca Juga: Sambut Ramadan, Pj Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah di Jember
Ia mencontohkan soal konsep satu data seperti, berapa banyak warga miskin yang butuh bantuan kesejahteraan dan berapa anak yang belum tersentuh pendidikan.
Lanjut Benny, konsep satu data Indonesia tertuang dalam Perpres No. 39 Tahun 2019 Pasal 1, yang menyebutkan bahwa satu data Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Untuk data sektoral kemiskinan harus satu persepsi karena sudah ada perpresnya," pungkasnya.
Baca Juga: Menteri PPPA Bahas Stunting di Jember
Sementara Wakil Bupati (Wabup) KH. Mochammad Balya Firjoun Barlaman (Gus Firjoun) menyampaikan upaya yang akan dilakukan Pemkab Jember untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Antara lain, memaksimalkan fungsi dari pada sistem data elektronik tersebut, juga mengintegrasikan daerah satu dengan daerah lain. "Sehingga satu daerah (pemerintah) dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan di masing-masing sektor di daerahnya," terangnya.
"Itu akan menjadi pemicu bagi daerah-daerah yang masih tertinggal. Contohnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRP) yang terjadi di Kabupaten Jember dengan Banyuwangi, kenapa PDRP Banyuwangi kok tinggi, dan Jember kok belum," ujarnya.
Baca Juga: Factory Tour Bupati Jember ke PT Intidaya Dinamika Sejati
Dari sanalah, kata Gus Firjoun, akan diketahui potensi apa saja yang bisa dikembangkan agar bisa menyamai dengan daerah yang lain. "Tentu itu semua butuh kecepatan data untuk mengkomparasikan dengan daerah lain," katanya.
"Sebagai pemicu pemerintah dalam menyusun program untuk mengentas kemiskinan. Nah, jika data ini valid maka program pemerintah akan tepat sararan kepada masyarakat," ucapnya.
Ia meyakini dengan adanya sistem tersebut juga dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan efektif kepada masyarakat Jember. (yud/eko/ian)
Baca Juga: Bupati Jember Hadiri HUT ke-12 PT Rolas Nusantara Medika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News