BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar membuka acara sarasehan nasional 'Urgensi Pengusulan Syaikhona Mohammad Kholil sebagai Pahlawan Nasional' di Aula Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syaikhona Moch. Cholil Bangkalan, Sabtu (27/3/2021).
Gus AMI, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, gelar kepahlawanan Syaikhona Mohammad Kholil perlu dilakukan untuk menghargai perjuangan beliau dan digunakan sebagai keperluan sejarah di masa yang akan datang.
Baca Juga: PB Jatim Adakan IWF 2024, Ini yang Dipamerkan Stan UMKM Bangkalan
"Gelar pahlawan nasional memang bukan kehendak dari Syaichona Cholil. Namun, hal ini menjadi tanggung jawab sebagai santri beliau untuk menghidupkan nilai-nilai beliau hingga anak cucu kita. Insyaallah, dengan niat ikhlas akan membawa keberkahan," ungkapnya.
Muhaimin menambahkan, Syaikhona Cholil bukan hanya milik satu golongan, tapi milik kita bersama, milik bangsa negara, bahkan dunia. Dalam kesempatan ini, dia mengatakan akan terus mengawal gelar kepahlawanan Syaikhona Cholil Bangkalan. Apalagi kegiatan kali ini, menjadi keniscayaan bagi Partai Kebangkitan Bangsa.
"Saya dan anggota DPR RI fraksi PKB akan terus mengawal proses gelar pahlawan nasional Syaikhona Cholil di Jakarta. Ketua DPW Jatim yang mengawal di Jawa Timur dan Ketua DPC yang akan mengawal di Bangkalan," ujar Gus AMI.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jawa Timur Halim Iskandar mengatakan, pengusulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Holil Bangkalan tidak ada kekurangan apapun.
"Tidak kekurangan apapun, yang kurang hanyalah kita untuk melengkapi untuk keperluan untuk keperluan tatanan kepemerintahan," ujarnya.
Sedangkan, Ketua PCNU Kabupaten Bangkalan KH. Makki Nasir, mengaku pihaknya terus mendorong gelar pahlawan nasional bagi Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan. Agar ajaran Syaikhona Kholil dapat digali dan menjadi inspirasi rakyat Indonesia.
Baca Juga: Ratusan Warga Madura Ramaikan Pelantikan Syafiuddin Jadi DPR RI Kedua Kalinya di Senayan
"Gelar kepahlawanan ini, keluarga besar Bani Kholil memandang hal ini bukan ajang bangga-banggaan. Karena Syaikhona Kholil sudah diakui dunia akan kepahlawanannya. Namun dalam hal ini, negara harus hadir, seperti kata Bung Karno, negara itu perlu sejarah, budaya dan filosofi," pungkasnya.
Dalam acara ini menghadirkan Peneliti NU yang berada di Belanda yakni Dr. Adrian Perkasa, S.Hum., M.A., kemudian Anggota DPR RI Komisi VIII Marwan Dasopang, Rektor INAIFAS sekaligus Peneliti NU Rijal Mumazziq Zionis, M.H.I. Sedangkan, moderator acara adalah Anik Maslachah selaku Sekretaris DPW PKB Jatim.
Acara yang juga digelar secara offline dan online ini turut dihadiri oleh Bupati se-Madura, tokoh ulama se-Madura, dan Anggota DPRD F-PKB se-Jawa Timur. (ida/uzi/ns)
Baca Juga: Khotib Marzuki Pertanyakan Alasan Penolakan Mie Gacoan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News