KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Kediri mendukung langkah Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang menolak impor beras.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Murdi Hantoro mengatakan, apa yang dilakukan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menolak impor beras tersebut sudah sangat tepat.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Menurut Murdi Hantoro, di Kabupaten Kediri saat ini sedang masa panen raya padi. Ketika ada kebijakan impor beras oleh pemerintah, harga padi/gabah menjadi jatuh, hingga ada yang harganya hanya Rp. 3.500,-/kg.
Terkait dengan penolakan Bulog terhadap gabah hasil panen raya petani, Anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Kediri itu juga menyayangkan.
Penolakan terhadap gabah hasil panen petani oleh Bulog, lanjut Murdi, menunjukkan perlunya perbaikan manajemen. Sehingga bisa mengikuti perkembangan di lapangan, saat panen raya tiba.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
"Mestinya jauh-jauh hari, Bulog sudah memberi sosialisasi kepada petani, khususnya terkait dengan gabah/padi yang bisa masuk Bulog itu yang seperti apa. Dengan demikian petani bisa mempersiapkan padi hasil panennya, agar bisa diterima oleh Bulog," kata Murdi Hantoro melalui sambungan telepon, Minggu (28/3).
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengikuti langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menolak kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan impor beras sebesar 1 juta ton tahun ini. Penolakan tersebut dilakukan, karena tingkat ketersediaan beras di Kabupaten Kediri cukup melimpah.
Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri menjelaskan, berdasarkan data tahun 2020 kemarin, Kabupaten Kediri justru mengalami surplus atau pemasukan beras lebih besar daripada pengeluaran. Di samping Kabupaten Kediri saat ini tengah memasuki masa panen raya.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
"Kabupaten Kediri untuk per hari ini tidak membutuhkan impor beras. Karena apa, tahun 2020 kemarin kita surplus di angka 49 ribu ton," ujar Mas Bup.
Menurut Mas Bup Dhito, dengan jumlah penduduk 1,6 juta sekian, kebutuhan beras untuk Kabupaten Kediri secara kalkulasi di angka 114 ribu ton. Sekarang pada saat musim panen raya ini, sudah panen di angka 39 ribu ton. Diprediksi sampai akhir bulan April nanti, produksi beras di Kabupaten Kediri mencapai 89 ribu ton.
"Artinya, 89 ribu ton yang akan dipanen pada akhir bulan april nanti kalau dijumlahkan dengan surplus yang ada itu (49 ton) jumlahnya sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Kediri," terang putra Menseskab Pramono Anung itu. (uji)
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News