Harga Beras Jatuh Rp 3,500 per Kg saat Panen, DPC PDIP Kediri Dukung Bupati Tolak Impor Beras

Harga Beras Jatuh Rp 3,500 per Kg saat Panen, DPC PDIP Kediri Dukung Bupati Tolak Impor Beras Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri, Murdi Hantoro (baju putih) dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Kediri. foto: Muji Harjita/ Bangsaonline.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten mendukung langkah Bupati Hanindhito Himawan Pramana, yang menolak impor beras.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Murdi Hantoro mengatakan, apa yang dilakukan oleh Bupati Hanindhito Himawan Pramana menolak tersebut sudah sangat tepat.

Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum

Menurut Murdi Hantoro, di Kabupaten saat ini sedang masa panen raya padi. Ketika ada kebijakan oleh pemerintah, harga padi/gabah menjadi jatuh, hingga ada yang harganya hanya Rp. 3.500,-/kg.

Terkait dengan penolakan Bulog terhadap gabah hasil panen raya petani, Anggota Fraksi PDIP DPRD Kabupaten itu juga menyayangkan.

Penolakan terhadap gabah hasil panen petani oleh Bulog, lanjut Murdi, menunjukkan perlunya perbaikan manajemen. Sehingga bisa mengikuti perkembangan di lapangan, saat panen raya tiba.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

"Mestinya jauh-jauh hari, Bulog sudah memberi sosialisasi kepada petani, khususnya terkait dengan gabah/padi yang bisa masuk Bulog itu yang seperti apa. Dengan demikian petani bisa mempersiapkan padi hasil panennya, agar bisa diterima oleh Bulog," kata Murdi Hantoro melalui sambungan telepon, Minggu (28/3).

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Bupati Hanindhito Himawan Pramana mengikuti langkah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menolak kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan sebesar 1 juta ton tahun ini. Penolakan tersebut dilakukan, karena tingkat ketersediaan beras di Kabupaten cukup melimpah.

Mas Bup Dhito, sapaan akrab Bupati menjelaskan, berdasarkan data tahun 2020 kemarin, Kabupaten justru mengalami surplus atau pemasukan beras lebih besar daripada pengeluaran. Di samping Kabupaten saat ini tengah memasuki masa panen raya.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

"Kabupaten untuk per hari ini tidak membutuhkan . Karena apa, tahun 2020 kemarin kita surplus di angka 49 ribu ton," ujar Mas Bup.

Menurut Mas Bup Dhito, dengan jumlah penduduk 1,6 juta sekian, kebutuhan beras untuk Kabupaten secara kalkulasi di angka 114 ribu ton. Sekarang pada saat musim panen raya ini, sudah panen di angka 39 ribu ton. Diprediksi sampai akhir bulan April nanti, produksi beras di Kabupaten mencapai 89 ribu ton.

"Artinya, 89 ribu ton yang akan dipanen pada akhir bulan april nanti kalau dijumlahkan dengan surplus yang ada itu (49 ton) jumlahnya sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten ," terang putra Menseskab Pramono Anung itu. (uji)

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO