
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Wartawan Bangkalan menggelar aksi solidaritas menyikapi kekerasan, pemukulan, dan penyekapan terhadap Nurhadi, wartawan Tempo saat melakukan peliputan di Surabaya pada Sabtu, 27 Maret lalu.
Dalam aksi yang digelar di depan Mapolres Bangkalan, Jl. Soekarno-Hatta, Rabu (31/3/2021) itu, mereka mendesak Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta mengusut tuntas kasus penganiayaan tersebut.
Baca Juga: Semarak HPN 2025 di Bangkalan
"Kapolda Jatim jangan sampai tebang pilih, karena pelakunya adalah oknum dari aparat," ujar Jimhur Saros, Koorlap Aksi dalam orasinya.
Sebab, lanjut Jimhur, di bawah kepemimpinan Irjen Nico Afinta, sudah dua kali terjadi kekerasan terhadap jurnalis di Jawa Timur.
Selain menimpa Nurhadi dari Tempo, sebelumnya Andi Nurichsan Wartawan JTV juga menjadi korban kekerasan oleh oknum pengawal pribadi Menteri KKP di Situbondo, 16 Maret lalu.
Baca Juga: Polda Jatim Bangun Gedung SPPG di Mojokerto
"Oleh sebab itu, wartawan Bangkalan meminta Kapo;da Jatim segera mengusut tuntas. Jika tidak, kami akan mendatangi Mapolda Jawa Timur meminta Kapolda Jatim mundur," ucapnya.
Sementara Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto yang hadir menemui para wartawan mengatakan bahwa kasus tersebut saat ini sudah dilakukan pendalaman. Menurutnya, Kapolda Jawa Timur sudah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus tersebut.
Baca Juga: Apel Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025, Kapolres Kediri Kota Bacakan Amanat Kapolda Jatim
"Tuntutan aksi solidaritas wartawan Bangkalan akan kita sampaikan kepada Kapolda Jawa Timur," ucapnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News