Mau Dirikan 17.000 PAC Pergunu, Ini Obsesi Besar Kiai Asep: Kader NU Jangan Jadi Penonton

Mau Dirikan 17.000 PAC Pergunu, Ini Obsesi Besar Kiai Asep: Kader NU Jangan Jadi Penonton Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

“Kita cetak doktor-doktor. Tapi bukan sembarangan doktor. Kita cetak doktor yang reperesentatif, kompetentif, dan berkualitas,” katanya.

Kedua, akses jaringan. “Nah, inilah yang kita lakukan dengan mencetak 17.000 PAC seluruh Indonesia,” katanya.

Menurut dia, jaringan sangat penting dan strategis. Kiai Asep lalu menceritakan pengalamannya saat salah satu putranya, Gus Barra, maju sebagai calon wakil bupati duet dengan calon bupati Ikfina Fahmawati untuk Kabupaten Mojokerto.

“Kita menang 65 persen,” kata Kiai Asep. Padahalnya, rivalnya Ipung-Ida incumbent. “Incumbent ini juga didukung ketua umum PBNU, Said Aqil, ketua PWNU Jatim, Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto. Bahkan juga didukung empat menteri. Tapi incumbent itu hanya dapat 18 persen,” katanya.

“Kenapa calon bupati dan wakil bupati yang saya dukung menang? Karena kita punya jaringan,” tegas Kiai Asep. Menurut dia, pihak lawan yang incumbent memang mengusai elit NU, mulai dari ketua umum, ketua PWNU, hingga ketua PCNU, tapi tak menguasai massa di akar rumput. “Meski ketua PCNU mendukung incumbent tapi MWC-MWC NU dukung Ikfina-Barra,” katanya.

Ketiga, akses sosial. Menurut Kiai Asep, akses sosial adalah kerja nyata berupa kepedulian kita terhadap masyarakat, terutama masyarakat lemah terutama secara ekonomi. “Kita bantu orang yang butuh bantuan,” kata Kiai Asep yang selama ini banyak mengulurkan tangan pada orang yang butuh pertolongan.

Keempat, akses finansial. “Mari kita memiliki obyek pembelanjaan yang besar,” kata Kiai Asep. Menurut Kiai Asep, Allah akan selalu menolong orang yang punya obyek pembelanjaan yang besar. “Pertolongan Allah akan ditentukan oleh kadar pembelanjaannya,” katanya.

Menurut Kiai Asep, akses finansial akan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan kita ke depan, termasuk dalam menata kepemimpinan nasional. 

Ia juga mengingatkan bahwa tugas guru sangat mulia. Yaitu mencetak manusia beriman dan berakhlak mulia, disamping untuk mewujudkan cita-cita luhur kenerdekaan RI yaitu Indonesia maju, adil dan makmur. (mma) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO